Senin, 02 Januari 2017

SATU PENGERTIAN

"Lebih baik satu pengertian yang menembus daripada hafal ribuan kalimat" DANZ SUCHAMDA

MENCAPAI KESEMPURNAAN

Danz Suchamda
MENCAPAI KESEMPURNAAN ?
Manusia dari berbagai macam komunitas merayakan hari besar tokoh kesempurnaannya.
Buddha mencapai kesempurnaan.
Kwan Im mencapai kesempurnaan.
Arjuna mencapai kesempurnaan.
Muhammad manusia sempurna.
Yesus, kesempurnaan yang menjadi manusia
Rama Krishna, Radoswami, ...dst.
Masalahnya, apakah kita sekarang sadar bahwa ideal-ideal kesempurnaan itu justru yang menjadi akar penyebab munculnya segala macam permasalahan cacat-cela di dunia kita saat ini???
Ketahuilah,...bahwa sebuah peniruan pencapaian kesempurnaan akan selalu berakhir menjadi suatu kejahatan, kekejian, cacat cela yang luar biasa sempurna tersembunyi tertutupi. Pure Evil. Dosa yang mencapai kesempurnaaannya! Perfectionism, Self-righteousness, Truism, Justice, dsb adalah akar dari kekerasan, kekejaman-kekejaman para tiran yang telah menghiasi dunia dengan cucuran darah korban yang tumpah membasahi lembaran sejarah kemanusiaan.
Kesempurnaan bukanlah dicapai dengan jalan BERUSAHA menjadi sempurna, melainkan dengan mampu menerima segala sesuatu sebagai-mana adanya : kecacat-celaan kita, kelemahan, kegagalan, kemarahan, kecemburuan, sakit hati dsb segala macam seluk-beluk derita dan keluh kesah diri kita sebagai individu manusia dalam hubungannya dengan manusia-manusia lain.
Tidak ada kesempurnaan di dunia ini. Segala sesuatunya adalah ilusi. Bagaimana mungkin mencapai kesempurnaan dari ilusi? Yang anda temukan pada akhirnya hanyalah kesempurnaan-delusional. Karena sudah menjadi kodrat bahwa apa yang ada di alam bawah (Under World) ini hanyalah sebuah bayangan atau ilusi yang pecah, yang tidak sempurna dari pola-pola yang ada di alam atas (Upper World). Maka manakala kita sebagai darah dan daging atau sebagai mahluk di dunia alam bawah yang material ini memaksakan diri untuk mencapai kesempurnaan, maka hasilnya adalah bencana. Karena kesempurnaan bukanlah suatu yang material di dunia bawah ini, melainkan UNDERSTANDING terhadap apa yang terjadi sebagai manifestasi ketidaksempurnaan dari apa yang sempurna di Alam Atas. Jadi dengan kata lain, janganlah mengejar kesempurnaan, melainkan pahamilah ketidaksempurnaan di dunia bawah ini sebagai sebuah kesempurnaan sistem yang lebih tinggi. Bila anda bisa menembusi itu, maka dikatakan anda mencapai "kesempurnaan". Tokoh-tokoh yang saya sebutkan di atas bukan mendunia dengan kesempurnaan dalam anggapan kalian, mereka menjadi sempurna karena penembusan BATIN-nya. Karena dengan penembusan itu, anda akan terbebas dari dera ketidakpuasan di alam bawah ini. Dengan demikian, manusia dapat belajar untuk hidup secara bersama harmonis dalam ketidak-sempurnaannya masing-masing untuk saling mengisi dan melengkapi. Mulai mampu untuk menata ketidak-sempurnaan yang ada di alam bawah ini dengan pendekatan-pendekatan yang bijak dan welas asih sesuai dengan sikon dan tuntutan zamannya. Mampu untuk memberikan pengarahan dan pemahaman sesuai kemampuan dari rombongan masyarakatnya untuk memahami dan menerapkan...se
cara tidak sempurna....sebagai batu pijakan ke tahapan yang berikutnya. Setahap demi setahap menuju tatanan yang lebih mulia tanpa mengorbankan / meninggalkan seorang/sebuah pihak pun (step by step toward Higher Order without abandoning someone left behind). Dengan kata lain, selama jiwamu bertumbuh untuk memahami kehidupan
...selama jiwamu tidak menyerah menghadapi hidup....
...selama jiwamu senantiasa belajar untuk mengasihi...
...selama jiwamu mampu bangun lagi setelah jatuh...
...selama jiwamu bisa menemukan hikmah di dalam setiap kemelut...
...selama jiwamu tetap tenang berimbang dalam ombang-ambing gelombang samudera kehidupan...
... selama jiwamu mampu menemukan kejernihan dalam tiap kekeruhan...
... selama jiwamu mampu melihat pengajaran-Nya dalam setiap musibah...
... selama jiwamu mampu mengalahkan keinginan / kepentingan dirimu sendiri,
... selama dirimu mampu merasa berimbang di tempat yang goyah... lapang di tempat yang sempit....ringan di tempat yang berat.... merasa mantab di tempat yang rendah....kemuliaan dalam kegagalan....tetap dihormati dalam kekalahan....kesederhanaan dalam kerumitan,
...artinya anda sudah satu langkah berjalan menuju kesempurnaan itu.
Karena realisasi hal-hal di atas baru akan terjadi bila batin telah menembus. Maka dikatakan sebuah pengertian yang menembus lebih berharga dari hapal ribuan kalimat.
Just be (Its fruit is wisdom)
Aware (Its fruit is knowledge)
...and feel BLISS anytime anywhere.
=Sat-Chit-Ananda=
and KNOW....
I AM THAT ! (Tat Twam Asi)
I AM WHO I AM ! ( YHVH ; Ehyeh asher ehyeh)
Ingsun iku urip sejati, sejatining urip ya iku Ingsun.
Ecc.2: 26 : "God gives wisdom, knowledge and happiness"
Rahayu!
http://primordialnature.blogspot.co.id/2016/08/
ringkasan-pesan.html

Minggu, 01 Januari 2017

MASALAH TIDAK MASALAH

Amung Kurnia E,
Bersahabat dengan Masalah.....
Berterimakasihlah pada masalah
Apalagi jika masalah itu datangnya bertubi-tubi
Pertanda bahwa Tuhan menjatuhkan pilihannya
Pada diri kita sebagai orang pilihan, pribadi terpilih
Di mata-Nya
Kita dianggap Tuhan bukan orang sembarangan
Hadirnya masalah itu....
Pertanda Tuhan sedang memberikan kertas ujian
Dan kita yang harus menggarapnya tuntas
Diuji kecerdasan akalnya, diuji kematangan emosinya
Diuji kekuatan mentalnya, diuji ketegaran spiritualnya
Diuji segalanya, jiwa raga, fisik mentalnya, dan akal budinya
Diberi masalah berarti kita sedang disayang Tuhan
Diberi masalah berarti kapasitas kita akan dinaikkan
Semakin berat masalahnya berarti semakin tinggi Tuhan menempatkan nilai dan posisi diri kita
Maka jangan pernah merasa masalah kita itu paling berat dibandingkan orang lainnya
Apalagi protes kenapa Tuhan tidak adil memberi masalah yang begitu berat pada kita
Orang orang hebat di sepanjang sejarah selalu diuji dengan ujian yang tak mudah
Nabi Ayub diuji dengan penyakit yang menahun
Nabi Yunus diuji dengan dibuang ke tengah laut dan termakan ikan hiu berbulan-bulan
Nabi Nuh diuji dengan kedurhakaan anak isterinya
Nabi Musa diuji dengan kekuasaan yang lalim
Nabi Ibrahim diuji dengan lamanya punya keturunan
Nabi Yusuf diuji dengan perempuan, hidup bertahun-tahun dipenjara, dan dibuang saudara-saudaranya
Nabi Isa diuji dengan fitnah dan pembunuhan
Nabi Muhamad diuji dengan keyatiman, hinaan, pengungsian, peperangan, dan serangan santet, komplit dan bertubi-tubi.
Bahkan Nabi Adam pun diuji dengan buah apel
Mengapa?
Karena mereka disayang Tuhan
Mereka orang pilihan
Mereka dianggap punya kemampuan
Mereka akan dimatangkan
Mereka akan diberi rahasia ilmu tertentu
Dan mereka akan diangkat derajatnya
Dan dimuliakan hidupnya
Sepanjang masa
Maka berterimakasihlah jika kita punya masalah
Bersyukurlah kalau masalah itu bertubi-tubi datangnya
Asal kita tak pernah menyerah
Asal kita percaya ke-Mahaan-Nya
Semua akan indah pada waktunya
Semua akan baik-baik saja nantinya
Asal kita tidak cengeng dengan masalah
Asal kita tak pernah menghindari masalah
Asal kita tetap tenang berhadapan dengan apapun masalah, seberat apapun masalah
Hidup itu ya berpindah dari satu masalah ke masalah
Di situlah ada cara dan rahasia Tuhan memandu hamba-Nya
Dengan tools tools canggih yang tak pernah kita duga dan tak pernah ada contekannya.
Hanya Dia yang punya dan menjadi rahasia-Nya
Itu sebabnya, Dia dua kali berkata
Untuk meyakinkan kita hamba-Nya
Sesudah kesulitan akan datang kemudahan
Sesudah kesukaran akan ada kemuliaan
Itu tegas, itu jelas, tanpa koma, tanpa syarat...
Kalau dengan perkataan Tuhan saja kita tidak percaya
Kepada siapa lagi kita akan percaya?
Sementara fakta selalu membuktikan
yang selalu tidak bisa dipercaya itu justru manusia
Bahkan manusia yang paling kita percaya seringkali tak bisa dipercaya
Itu sudah tertoreh sepanjang sejarah...
.
Nah....
Kalau nggak ingin ujian
Kalau nggak ingin naik level
Kalau nggak ingin jadi hebat
Kalau nggak ingin jadi mulia
Nggak usah ketemu dan bersahabat dengan masalah
Mati saja
Selesai!
Sudah!
Itttuuuuhhhhh!!!!
Dan Anda tak harus setuju!!!!

Simulacra & Perversion

  Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...