Rabu, 10 Januari 2018

MEMAHAMI POHON KEHIDUPAN DAN POHON KEMATIAN

Kalau konflik itu bukan diakari oleh sentimen dan kepercayaan agama, maka tidak mungkin menjadi begitu kompleks dan berlarut-larut seperti ini.
Karena alasan bahwa itu sengketa tanah / wilayah , adalah sebuah kedustaan atau penutupan belaka dari hal yang sebenarnya, yaitu : memusnahkan yahudi seperti diperintahkan dalam al quran. Dan utk itu maka segala macam penghalalan cara digunakan, gali dusta tutup dusta tak berkesudahan.
Seandainya pihak-pihak adalah berpijak pada kejujuran dan fakta, maka rekonsiliasi sebetulnya bukan hal yg sulit. Tapi justru tepat pada faktor inilah sebagai sebuah hal yg tidak pernah terjadi. Dusta demi dusta diluncurkan untuk menghasut dan merekrut lebih banyak orang dari daerah lain, sehingga akhirnya konflik meluas menjadi issue dunia.
Bisa menyanggah pernyataan ini dengan argumen dan bukan dengan hasutan / tuduhan / caci maki?
Wong Pethok : Sebenarnya setiap manusia itu bisa menilai mana yg baik dan mana yg buruk, asalkan mau mengosongkan diri/ netral/ tdk berpihak barulah bisa menilai dg benar, tdk mendahulukan ego.
Yohanes Johan Cahyadi : *tetap sadar diri untuk tetap menjadi penonton, dan bukan bidak catur....
Kristian Hartino : persoalan beragama di bumi ini bukan siapa yg mulai duluan bikin keonaran/chaos di bumi. Chaos (Iblis dan pekerjaannya) sudah ada sejak manusia belum berdosa.
Jadi persoalannya mengapa manusia mau diajak chaos oleh Sang Chaos (Iblis). Hingga kini, ya persoalannya itu2 aja. Semakin kita berbuat mencari manusia/bangsa/agama penyebab chaos lalu membela agama sendiri (bukan Tuhan).. maka diri kita semakin masuk ke dalam pusaran chaos yg dikerjakan Sang Penuduh.

Danz Suchamda : 
Bisakah anda melihat pola iblis ini (ingatlah lagi kisah tentang bagaimana kejatuhan malaikat yg kemudian disebut iblis itu) :

SEMAKIN INGIN MENJADI BENAR, AKAN SEMAKIN JAUH DARI KEBENARAN TUHAN.
Karena malaikat itu jatuh karena ingin dibenarkan.
Maka jangan pikir asal modal INGIN benar atau MERASA benar lalu serta merta sudah benar di hadapan Tuhan.
Jadi jelas bahwa langkah menuju Tuhan adalah dengan memakan buah Pohon Kehidupan....alias memahami realitas/ kasunyatan.....ngerti sangkan paraning dumadi. Dan itu artinya adalah gemblengan melalui proses matangnya buah Pohon Kehidupan itu sendiri. Yang mana artinya adalah melalui proses naik dan turun, salah dan benar, jatuh dan bangun, keliru dan mengoreksi diri.
Oleh karena itu, langkah menuju Tuhan melalui koreksi diri sudah jelas ada di semua agama-agama , yaitu :
1. Menyelidiki segala hal ihwalnya dengan seksama dan jujur. Dengan cara komunikasi, menyimak dan understanding (pengertian).
Anda boleh mendebat, tidak setuju, dan mempertanyakan segala sesuatunya........tapi itu berbeda dengan menghasut, mengingkari, memutar-balik, berdusta atau caci maki mengancam-ancam.
2. Mengakui kesalahan
3. Melihat dan memahami kesalahannya dimana yang dipandu oleh pengertian benar.
4. Menyesal
5. Mengubah sikap

Apakah anda punya konsep pertobatan versi lain yang berseberangan dengan 5 point di atas wahai saudaraku umat agama-agama, khususnya muslim?
Kalau iya, katakanlah.

Inilah kasunyatan yang saya ajak saudara2 semua untuk menyelami lebih mendalam, karena sifatnya yang sangat halus dan elusive (apa bhs indonya?).....'tidak dapat digenggam"?
Hidup itu mengalir, sedangkan mati itu diam kaku.
Maka kalau saudara menggenggam 'kebenaran' sebetulnya sudah menuju kematian. Karena hanya sesuatu yang mati yg dapat anda genggam semaunya. Karena barangsiapa ingin menuju Hidup, ia harus menemukan Pohon Kehidupan, yang artinya adalah segala fenomena perubahan, pertumbuhan, percabangan, mekar dan berbuahnya realitas ini. Itulah yg disebut DHARMA. Sedangkan bila mengingkari realitas, menggenggam yang mati / beku karena ego ingin demikian, maka disebut Adharma.

Wong Pethok : //Jgan menjudge org lain kafir, syirik dan masuk neraka krn tdk seagama. Dg begitu yg menghukumi tdk sadar klo dirinya sudah mendua, syirik, krn itu sebenarnya adalah hak Allah.//
Danz Suchamda : 
Betul !
Manakala berpikir bahwa ada pihak lain selain dari Tuhan yang menciptakan fenomena kafir, syirik dsb...senyatanya dia TELAH MENDUAKAN TUHAN. Berpikir bahwa ada pihak lain sebagai sumber hal-hal itu. Padahal, hanya Tuhanlah sumber dari segala sesuatu fenomena yang ada , pernah ada dan akan ada di semesta ini.

Jadi.......kalau tidak terima 'tanah' itu saat ini dihuni oleh orang Yahudi. .......silakan lawanlah Tuhan yang mengizinkan hal itu terjadi.
Kalau anda hendak memusnahkan suatu kaum atau bangsa di dunia ini yang mengada atas ciptaan Tuhan.......silakan lawanlah Tuhan yang menciptakan mereka.
Kalian mampu melawan dengan apa?......... tidak lain tidak bukan hanya dengan dusta demi dusta untuk menciptakan "realitas yang lain".
Selamat! Anda sudah berdiri di seberang realitas.
Tahu kan istilah khusus yg digunakan untuk merujuk pada "Pihak di Seberang Realitas" (The Other Side / Sitra Achra)?
Baca saja tulisan2 saya sebelum ini, maka anda akan jelas.

Tolong diperhatikan....saya bukan mau mengubah agama anda. Tapi saya hanya hendak menyadarkan mereka yang mampu sadar. Dan saya tahu , jumlahnya tidak banyak.
Karena sudah pasti tetap harus digenapi apa yang sudah dinubuatkan dalam Kitab-kitab para Nabi.....bahwa harus ada pasukan dajjal yang akan berusaha melawan Tuhan. Yang menimbulkan peperangan, dan kekacauan di atas muka bumi ini pada akhir jaman.
Oleh karena itu, ini hanyalah sekedar wacana pertimbangan belaka bagi anda untuk membuat pilihan. Ingat, sekedar wacana membuka wawasan. Tapi untuk selanjutnya terserah anda.
Saya tidak peduli apa pun pilihan anda. Karena itu bukan urusanku, manusia, tapi urusanmu sendiri dengan Tuhan Sang Pemilik Realitas.

Maaf, mohon jangan keliru mengartikan ini secara negatif. Bukankah sebagai saudara sebangsa yang memiliki itikad baik kepada saudaranya harus saling ingat mengingatkan supaya saudaranya tidak terjatuh dalam kesengsaraan?
Semoga anda tidak membuat pilihan yang keliru.

Rahayu! 


Source : Danz Suchamda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Simulacra & Perversion

  Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...