Selasa, 25 April 2017

JALAN CEPAT KE DUNIA JINN

Danz Suchamda,

Tanya : apa benar ganja/
cannabis itu dulu di gunakan untuk spiritual,contoh yang paling kongrit hindu, ,dan catatan tertua 2000 tahun ada kitab hindu. .mengingat ada kasus fidelis"dilema ganja".

Danz Suchamda :
Ada beberapa yg menggunakan, tapi tidak kurang juga yang menentang. Misal buddhism sangat menentang praktek itu.

Pada umumnya, digunakan oleh Tantra Kiri (left hand path). Dengan tujuan jalur cepat tapi sangat beresiko. Biasanya digunakan dalam pengawasan langsung guru dan dengan antidote / obat pengimbangnya.

Agama2 samawi pun menggunakan substansi psychedelic itu. Contoh di arab, penggunaan BUHUR itu apa bukan kebiasaan menggunakan candu yg dikemas sebagai "pewangi". Coba cari buhur ASLI ARAB, pasti mengandung candu.

Jin dan mahluk2 dunia gaib tingkat rendah, suka yang bau2an mengandung TAR tinggi. Dan kalau anda ingin fenomena supranatural (BEDAKAN dengan spiritual) yang "nendang" atau "dahsyat", gunakanlah bahan2 itu.

Saya punya bukti "hitam di atas putih" dari seorang "murid" yg meng-capture website JNE bagaimana barang2 spt itu ketika dalam pengiriman bisa berputar2 keliling Indonesia dulu tidak masuk akal sama sekali krn dalam hitungan jam. Dan akibat dari seringnya penggunaan jalan pintas seperti itu adalah sifat kejiwaan yang malas, suka jalan pintas, pendusta (kecuali dengan ancaman) dan lacur. Persis seperti sifat penghuni realm yang sering dikonteknya.
Monggo, ...silakan bagi yang pernah memakai mohon dapat bersaksi apa saja yg dialaminya (kalau bahan asli tingkat probabilitasnya mendekati 100% walau setipis apa pun pengalamannya).

Tapi TIDAK BOLEH untuk para Devata (harus bahan2 yang sattvic / pure). Dan tidak untuk mendongkrak fenomena supranaturalitas melainkan untuk kerohanian.

Maka jangan heran bila "spiritualitas" yang menggunakan bahan-bahan bergetah seperti itu umumnya menghasilkan imbas kejiwaan getaran yang konek dengan kejiwaan tingkat rendah walaupun efektif untuk pencapaian tujuan-tujuan egoistic tingkat rendah. Walaupun pada akhirnya condong pada fractalisasi hal2 yang berbau getih (darah) dan bangsa lendir-lendiran (tamasic / dirty).

Tapi sebagai Spiritualis, seseorang juga harus paham dunia itu sekaligus memiliki kemampuan menjadi PAWANG-nya. Oleh karena itu, jangan heran bila definisi perbedaan antara "spiritualis" dan "supranaturalis" jadi kabur, karena kedua pihak berkelindan hampir pada medan2 yg sama, walaupun TUJUAN dan MOTIVASI nya sangat berbeda jauh.

Mengapa?

Ya karena cilakanya...para ASURA itu adalah musuh utama (dendam, iri, dengki) pada para Devata. Maka selalu bikin gara-gara dan perang di "langit" sono. Makanya spiritualis harus paham supaya bisa mengatasi. Asura yang sudah tunduk dan membaktikan pada "tuannya manusia" karena dikasih makan, itulah yang disebut Jinn Sumeleh. Padahal sedang menjerat. "Daku kau kejar, dikau kutangkap".
Bohong itu mengatakan ada agama di dunia Jinn. Ya akal-akalannya para Jinn tersebut membohongi manusia. Sehingga pada akhir hidupnya ya gantian jiwa manusianya itu yg jadi budak si Jinn di alamnya selama-lamanya.

So, bila anda spiritualis untuk mencapai tataran pencerahan atau tingkatan jiwa yang lebih tinggi...tapi belum saat / levelnya sudah sering bermain dengan barang2 begituan,...maka saya jamin kemajuan kerohanian anda akan mandheg / magel !

Tapi memang ada orang-orang narsis (self-obsessed) yang jatuhnya jauh lebih menikmati egonya dipuja2 orang sebagai orang sakti, daripada melanjutkan perjuangan spiritualnya.

Ketidaktahuan tentang wacana seperti ini maka banyak terjadi keterbolak-balikan bagi para pejalan spiritual di tanah air kita. Salah satu faktor pendukung munculnya fenomena sosial-politik yang KOPLAK.
Lha politikus...bahkan fresiden kok mind-setnya alam jinn. Refot!
Ngakunya menyembah hanya satu-satunya Tuhan, tapi mainan tiap hari dan pikirannya bangsa jin-jinnan. Opo tumon???

Jadi jangan heran bila terjajah jiwa.

Rahayu!

Note :

Benar sekali, saya pernah mengalami sendiri interaksi dengan bangsa Alus (jin).
ganja memang salah satu sarana/alat agar interaksi terjadi.
tapi saat itu bukan niat saya untuk menghisapnya, karena ada faktor "X".
Dengan menjaga kesadaran dan logika, kita akan luput dari tipu muslihat bangsa mereka.

Betul.
Mereka ahli muslihat dan sulapan. (Sulapan di alamnya adalah magic di alam kita. Tapi intinya penipuan).
'sulapan' = oprek karma.
Pada akhirnya "tabungan jiwa" defisit. Maka jangan heran pengejewantahan dalam hidup nyata pun demikian. Deficiency syndrome. Bahkan sampai ke fisik defisit neraca kas.

Maka bagi saya, tendensi perilaku/ sikap egoistic, curang, bahkan korup mereka tidak mengherankan buat saya. Itu semata karena manifestasi dari salah pilihan sikon eksistensialnya sendiri. Maka ceramah2, anjuran2, atau bahkan hukuman2 keras pun percuma. Keterjatuhan status eksistensial tak mungkin bisa diobati hanya dari superficialitas (salep obat luar) belaka.

waktu saya kecil, swargi /almarhum nenek saya biasa membakar dupa ataupun kemenyan didepan rumah/pelataran.
waktu itu saya dan keluarga besar menganggap bahwa nenek tengah bersekutu dengan bangsa lelembut/setan.

Baru sekarang saya bisa memahami semuanya.
karena ketidaktahuan dan keegoisan kitalah, kita menuduh nenek memuja setan.
ternyata itulah wujud bakti nenek saya kepada TUHAN YME, dengan mencintai semua makhluk ciptaan TUHAN.
bisa terlihat dari perilaku dan sikap hidup yang dipraktekkan nenek saya semasa hidupnya.

Naahhh!

*dalam kitab memang tertulis ada dunia jin, dan jin ada yg baik dan ada yg jahat, lah itu orang yg pada kerasukan jin, iku piye .. lah makin mumet iki dunia...

Jinn istilah bahasa arab.
Mereka miskin khazanah jadi cuman punya minim istilah tentang kompleksitas dunia gaib. Semua2nya hantam rata sebut jinn.
Asura jinn, preta disebut jinn, rakshasha, yakka, gandhara, kinnara, dsb ....bahkan deva pun disebut jinn,...pd akhirnya kebolak balik ketipu sendiri krn tidak paham spec2 nya.

Beda kasta berarti jinn?

Hadweuh!!
Bukan kasta tapi beda jenis..
Apa anjing dan kucing itu beda kasta ?

#
Tidak bisa dipungkiri bhwa sbagian besar masyarakat jawa ,mskipun mnyembah tuhan yg 1 akan tetapi yangg 1 tsb buat saya adlah transisi dari animism yg blum seutuhnya dtinggalkn dalam hati mereka. Alhasil kebingunan jiwa yg nyata pada mereka. Saalam

Betul.
Transisi penyembahan berhala yang gagal. Akibatnya bukan monotheisme sejati tapi sekedar penyembahan berhala tunggal. Tuhannya memang satu, tapi mindsetnya penyembahan dewa ala primitif. Dulu saya istilahkan "menyembah bonga-bonga"

Alkisah..." Suatu hari ada petualang wanita eropa yg bahenol sexy untuk gelar doktoralnya riset menjelajahi hutan rimba suku pedalaman amazon yang masih primitif.
Rupanya sial, dia tertangkap oleh suku buas bersenjata tombak dan parang itu. Ini dialognya (setelah diterjemahkan dengan susah payah secara ajaib):
Kepala suku : Kamu orang asing kafir harus kami bunuh krn tidak menyembah Bonga-bonga dewa kami, kecuali kamu mualove.
Cewe : Apa itu dewa bonga2?
KS : Dewa mulia kami Maha Perkosa
C : Trussss.... apa urusannya?? Apa itu mualove?
KS : kamu harus makelove dengan saya atau kami bunuh!
C : huaaaa...ampun dah! Lebih baik saya mati dibunuh aja deh!!!!
KS : Bagus! Kamu akan kami bunuh agar dewa bonga2 senang. Pahalamu besoarrr!
[Perintah KS kepada prajuritnya] : "Segera nyalakan dupa ayahuasca dan siapkan alas dipan bertabur bunga di depan altar dewa Bonga-bonga untuk upacara gangbang bonga-bonga tradisi kita sampai cewe ini mati!
(Si Cewe pingsan duluan karena sadar salah ngejawab. Tau gitu mendingan mualove deh daripada digilir ampe mati). Hahah

Sabtu, 22 April 2017

SPIRITUAL JAWA

Tuhan tak pernah tidak adil, dan tak pernah pilih kasih baik kepada ras, etnik tertentu dan golongan tertentu. Tetapi manusia sering menghindari sikap yang ditunjukkan Tuhan dan malah menjadikan perbedaan sebagai masalah.
Bangsa Indonesia yang mengaku agamis, perlu mengaku kalah langkah dengan bangsa yang dianggap sekuler yang senyatanya bisa menangkap rumus dan tatanan kodrat Tuhan dengan seksama.

Kita terjebak dalam emosi kemarahan yang tercetus karena perbedaan kulit ataupun yang hanya sekadar baju, sehingga hidup penuh rasa curiga terhadap sesama. Itukah religius. Itukah agamis.

Kalau mengutamakan curiga, dan menutup mata terhadap bangsa lain, atau bahkan saudara kita sendiri, jangan disalahkan kalau kita tertinggal dalam segala hal dan senantiasa sengsara sebagai bangsa.

Manusia harus menggapai kemajuan dan kemuliaan hidup. Hal itu bisa dicapai kalau manusia mengutamakan hidup positif dan tidak pernah bosan dengan kritik pribadi.

Niyat ingsun nyebar ganda arum, tyas manis kang mantesi ruming wicara kang mranani, sinembuh laku utama. Demikian sasmita dari leluhur bahwa niatnya hanyalah menyebarkan keharuman nama, dengan hati yang baik dikedepankan dengan ajakan yang baik diutamakan, ditambah laku keutamaan melayani sesama.

Semua itu didasari pada karepe rasa bukan rasane karep. Kemudian dilaksanakan dengan semangat tapa ngrame, sepi ing pamrih, rame ing gawe.

Membuat orang lain senang, karyenak tyasing sesami. Dengan demikian anugerah Ilahi bakal tercurah kepada kita masing-masing, dan kepada bangsa ini.

Rahayu!

Senin, 10 April 2017

YOGI PATH - FEMINIME PRINCIPLES

Anggra Bayu Santoso :
Sesuai dengan prinsip sejati praktek yoga... karena sesungguhnya meditasi bukan hanya diam dan menutup mata sj, namun meditasi yg sesungguhnya adalah 24jam dalam kesadaran penuh.... rahayu romo... terimakasih buat ilmunya selama ini...

 Danz Suchamda :
Yang saya jabarkan di atas memang yoga,...life style of a yogi....karena saya seorang yogi yg menjalani itu! hahahaha
Yang sering tidak bisa dipahami (dicemooh) orang awam itu pada umumnya adalah manakala saya 'go-low'. Kalau 'go-high' semua orang juga berlomba-lomba saling sikut.
'Go-low' ini serta merta dianggap orang bodoh atau gila.
Padahal seorang yogi harus bisa "Hunting Hi and Low" ...hahahaha..... A-ha!!!

https://www.youtube.com/watch?v=s6VaeFCxta8

---------------------
Lyrics lagu "Hunting High And Low"

Here I am
And within the reach of my hands
She sounds asleep and she's sweeter now
Than the wildest dream could have seen her
And I Watch her slipping away

Though I know I'll be hunting high and low
High
There's no end to the lengths I'll go to
Hunting high and low
High
There's no end to lengths I'll go
To find her again
Upon this my dreams are depending
Through the dark

I sense the pounding of her heart
Next to mine
She's the sweetest love I could find
So I guess I'll be hunting high and low
High

There's no end to the lengths I'll go to
High and Low

High

Do you know what it means to love you...
I'm hunting high and low
And now she's telling me she's got to
go away
I'll always be hunting high and low
Hungry for you
Watch me tearing myself to pieces
Hunting high and low
High
There's no end to the lengths I'll go to
Oh, for you I'll be hunting high and
low

Anggra Bayu Santoso :
Ngih romo... yg dulu para yogi menjadi pertapa di hutan namun skarang para yogi menjadi pertapa didalam rimba metropolitan, dimn dulu d ganggu olh binatang buas dan raksasa skrang d ganggu oleh manusia yg bersifat seperti binatang dan raksasa bengis...

 Danz Suchamda :
Gantian saya tanya kepada anda : Who is SHE ?
Pacar?
Buah hati?
Cinta yang hilang?.....

 Anggra Bayu Santoso :
Cinta yang hilang romo... hasrat sejati sang diri untuk kembali ke sambala... maaf klo salah, soalnya sy masih bodoh romo.. mohon tuntunannya..

 Danz Suchamda : No!!!

Jawabnya : SHEKINAH !!!...

Tahu apa bedanya konsep Shambala dan Shekinah walau mirip?

 Anggra Bayu Santoso :
Yg saya dapatkan dari membaca post romo sebelumnya bahwa shekinah sama dengan bodichita.. juga ketika saya membaca post romo tentang sekinah hati saya pun bergetar.... seperti ad yg tersadar dalam diri sy..
Apa perbedaannya romo?? Mohon pencerahannya.

 Danz Suchamda :
Shambala itu adalah prinsip Masculine. Maka dikenal adanya istilah Shambala-warrior (Ksatria Shambala). Penegakkan, keberanian, ketegasan.

Shekinah adalah prinsip Feminin. Kejiwaan seorang IBU...yang merawat, mengemong (give birth, nurture and grow)....prinsip MEMBERI (GIVING)....melalui PAIN....seperti halnya setiap ibu merasakan bahagia luar biasa setelah melalui BIRTH-PAIN (rasa sakit ketika melahirkan).
Maka jangan heran bila seorang yogi mencari PAIN !

Berlawanan dengan orang awam pada umumnya.
Kok mencari pain (penderitaan) , buat apa??? Bukankah tujuan seorang spiritual adalah kebahagiaan abadi?
Jawab :
Seorang yogi mencari pain karena mereka mencari untuk MEMBERI (BESTOW). Orang biasa mencari untuk mendapat / mengumpulkan). Walau mendapat 'kebahagiaan' (kesenangan) tapi adalah selalu fana / sementara. Hanya melalui PAIN kita mendapatkan yang ABADI, yaitu dengan cara melepas.

Maka seperti kata Laozi dalam Tao Te Ching bab 48 dikatakan :
---------------
Dalam pengejaran dunia, maka setiap hari semakin bertambah.
Dalam usaha mendapatkan Tao, setiap hari semakin berkurang.
Berkurang dan berkurang sampai mendapat.
Sampai Tidak-Berbuat (non-action) terealisasi.
Ketika tiada sesuatu apa pun yang diperbuat, maka tak sebuah hal pun yang tertinggal tidak dilakukan. (Tao Te Ching 48)
-----------------

Tapi ingat! Bukan sengaja menyakiti diri atau hal-hal self-inflicting pada umumnya yang adalah suatu tanda jiwa yang sakit. Apalagi mentalitas Self-suicidal. NO! Itu EVIL !

Yang saya maksud dalam "Pain Principles" pada topik ini adalah suatu kerinduan untuk memberikan kebahagiaan pada seluruh mahluk....berani mengambil resiko tanpa ragu dari hati yang mengetahui..... walau --later find out-- brings suffering to her. But she smilingly cries.

Meskipun feminine principles diagemnya, tapi ingat bahwa seorang Yogi bukanlah seorang sissy (banci) yang klemak-klemik. Karena yogi juga pada saat yang bersamaan adalah seorang Warrior (Ksatria; Masculine principles) : Seorang pejuang militant!!!

Semangat Bushido : Samurai-sakura.
Bodhisattva-Mahasattva: Teratai di tangan kanan, Pedang di tangan kiri.
Mati adalah untuk HIDUP. Bukan hidup untuk mati!

Rahayu!

OH WONDER - ALL WE DO

[Verse 1]
All we do is hide away
All we do is, all we do is hide away
All we do is chase the day
All we do is, all we do is chase the day

[Verse 2]
All we do is lie and wait
All we do is, all we do is lie and wait
All we do is feel the fade
All we do is, all we do is feel the fade

[Chorus]
I've been upside down
I don't wanna be the right way round
Can't find paradise on the ground
I've been upside down
I don't wanna be the right way round
Can't find paradise on the ground

[Verse 3]
All we do is hide away
All we do is, all we do is hide away
All we do is chase the day
All we do is, all we do is chase the day

[Verse 4]
All we do is play it safe
All we do is live inside a cage
All we do is play it safe
All we do, all we do

[Chorus]
I've been upside down
I don't wanna be the right way round
Can't find paradise on the ground
I've been upside down
I don't wanna be the right way round
Can't find paradise on the ground

[Outro]
All we do is hide away
All we do is, all we do is hide away
All we do is chase the day
All we do is, all we do is chase the day
All I did was fail today
All I wanna be is whites in waves
All I did was fail today
All we do, all we do....

=========================================

Hal tersulit di atas bumi ini adalah untuk hidup menjadi manusia.
Yang kita lakukan sehari-hari hanyalah bersembunyi.
Menggunakan topeng.
Menyelamatkan diri sendiri.
Sembari detik detik berlalu melihat semua yang pernah kita percaya bermakna itu menjadi pudar.
Kita semua telah hidup terbalik.

Mengejar suatu bayang-bayang yang tidak nyata...
...sia-sia mengejar hari.

Kita tidak dapat menemukan surga di bumi ini.
Kesuksesan yang sejati itu adalah manakala bisa membuat kehidupan banyak orang menjadi lebih baik. Karena hanya hal itu yang memberi kita makna hidup yang sebenar-benarnya dalam hidup ini.

Rahayu !

PRAKTEK SPIRITUAL NYATA

Danz Suchamda,

Kebanyakan orang sering mengira bahwa latihan spiritual itu adalah suatu latihan misterius yang penuh dengan aroma mistis dengan teknik aneh-aneh. Tidak! Itu keliru!

Praktek spiritual nyata dapat sesederhana dari apa yang saya jabarkan secara esensial (inti) ini.
1. Pada dasarnya jiwa mendapat tubuh (dijadikan dalam wujud manusia) adalah agar jiwa tersebut dapat SEKOLAH untuk naik kelas taraf jiwanya.
2. Oleh karena itu, intinya adalah MENYEHATKAN.

Menyehatkan apa? Menyehatkan jiwa / roh.
Lantas bagaimana cara menyehatkan jiwa?
Jawab :
Kita manusia konstruksinya terdiri dari 3 aspek : FIsik (raga), mental (emosional) dan spirit / roh (rohaniah).

Maka ketiga komponen itu harus sehat dan dapat terkoordinasi dengan baik menjadi suatu sinergi KEUTUHAN yang tak terpisahkan.
Oleh karena itu, langkah pertama yang paling basic adalah menyehatkan tubuh terlebih dahulu. Setelah raga sehat, maka mental / psikologi menjadi sehat pula. Kedua ini otomatis merupakan modal dasar untuk kesehatan spirit / rohani.

Langkah paling dasar menyehatkan raga itu sederhana saja tidak perlu 'superfluous' (berlebih-lebihan) seperti di iklankan produsen makanan kesehatan / obat2an. Nenek moyang leluhur kita sebetulnya sudah melakukannya. Makanya selalu sehat lahir batin , ceria, rajin , tekun berkarya sembari sekaligus berjiwa KSATRIA. Jiwa Ksatria ini adalah tanda utama kesehatan jiwa.

Menyehatkan raga itu sebetulnya sangat simpel rumusnya :
- Makan / minum yang sehat dan teratur
- Istirahat / rekreasi yang sehat dan teratur
- OLAH RAGA yang sehat dan teratur
- Menjalankan ibadah yang sehat dan teratur
Ya! Intinya cuman "Sehat" dan "Teratur".
"Sehat" itu artinya adalah bertujuan altruistik (lawan dari egoisme).
"Teratur" itu artinya kontinyu dan terus menerus.

Untuk masalah esensi dari ibadah, saya rasa sudah banyak dibahas di page ini. Soal makan dan minum, bisa tanya / konsultasi pada ahli kesehatan/gizi, atau kita bahas lain kali. Tapi kali ini saya ingin menekankan aspek OLAH RAGA.
Yang saya maksud dengan olah raga itu BUKAN sport seperti dalam kesalah-kaprahan pemahman masyarakat modern saat ini. Olah raga itu sesederhana artinya MENGOLAH badan fisikmu! Jadi sebetulnya, tidak perlu keluar uang banyak untuk dapat menjadi member dari fitness club mahal dengan peralatan2 'muscle builder' yang 'Top-notch'! Kalau mau latihan angkat barbel, cukup modal punya ember kecil untuk diisi air! Atau setongkat sapu / lidi, deterjen/rinso, sikat, cangkul, sekop, atau alat2 pertukangan / teknik!...hehehe...aneh tow???

Tidak aneh!
Semua itu DARI NIAT!

Bila pekerjaan-pekerjaan harian itu anda anggap sebagai BEBAN MENTAL, maka sebetulnya ya jadilah itu SUMBER STRESS. Tetapi bila pekerjaan-pekerjaan harian itu anda bisa memandangnya sebagai LATIHAN SPIRITUAL (Ibadah), maka hasilnya akan luar biasa : anda tidak saja akan sehat raga , tetapi juga sehat mental dan sehat jiwa!

Apalagi bila anda melakukan pekerjaan-pekerjaan itu dengan HATI (with PASSION). Artinya adalah melakukan dengan PENUH PERHATIAN tanpa tergesa-gesa atau mengejar hasil. HASIL itu adalah faktor kedua atau ketiga (dalam hal ini).

Utamanya dari aktivitas pekerjaan harian itu adalah MEDITASI !
Ya! Meditasi Aktif !
Melalui perhatian penuh (mindfulness / sati) anda melakukan pekerjaan-pekerjaan anda dengan penuh perhatian-kesadaran. Diamati dengan teliti tanpa tergesa-gesa, dirasakan dan.......DINIKMATI !

Apalagi bila pekerjaan-pekerjaan itu adalah MERAWAT mahluk-mahluk hidup (tanaman / hewan bahkan orang sakit, dsb). Sembari melakukan pekerjaan dengan penuh perhatian (awareness) kita (dalam hati) mengucap "Semoga semua mahluk berbahagia" berulang-ulang seperti mewiridkan. Maka latihan Meditasi-Aktif anda sekaligus dikopling (coupled) dengan latihan pengembangan Bodhicitta (aspirasi welas asih).

Dengan demikian menjadi SUPER-MEDITASI !
Untuk menjadikan ini suatu gaya hidup baru (kebiasaan hidup) maka kalau perlu mengambil suatu samaya / sumpah / komitmen "SEHARI TIDAK BEKERJA, SEHARI TIDAK MAKAN". "Kerja" disini bukan berarti harus selalu kerja di kantor atau pekerjaan yg menghasilkan uang, tetapi apa saja yang memberi KONTRIBUSI kepada masyarakat / sesama. Entah itu sekedar membantu menyapu lantai balai desa, membantu menemani para penghuni panti-wredha (orang2 lanjut usia) bberjalan2 ke mall melihat kehidupan generasi kini, dst.

Ingat! lakukan secukupnya dengan penuh kesadaran mengamati ke dalam batin sendiri. Sehingga manakala dalam melakukan aktivitas itu mulai muncul pikiran-pikiran ngelamun / mengkhayal / ambisi,...maka cukup sadari saja...maka pikiran itu akan hilang sendiri.
Kembalikan fokus ke perhatian-murni pada apa yang anda kerjakan dengan badan anda. Lebih baik lagi bila setelah badan anda diolah dengan gerak, batin anda diolah dengan meditasi...anda tambahkan mental anda asup dengan makanan informasi / pelajaran yang bermanfaat , maka kehidupan anda sebetulnya sudah berjalan di jalan menuju kesempurnaan!

Inti diberi Hidup ya cuman itu !!! Bukan yang lain-lainnya dalam fantasi orang modern yang keblinger itu!!! Itulah yang disebut BERIBADAH atau MENYEMBAH ALLAH yang sebenarnya! Karena anda semakin mirip sesuai dengan citra Allah yang hadir dalam kenyataan kedirian anda DISINI KINI !

Silakan dicoba sekali saja dengan akurat anda bisa buktikan sehari hasilnya. kalau anda tidak percaya. Kalau tidak ada hasil nyata dalam wujud perasaan kepenuhan, kebahagiaan dan kesegaran seperti mendapatkan siraman Air Kehidupan dari Atas, maka jangan lagi percaya pada saya!

Apalagi bila hasil kerja / karya anda itu baik. Maka anda akan tersenyum puas melihatnya. Itu adalah bonus tambahan saja. Tetapi yang jelas, perasaan "telah bekerja" itu menghasilkan suatu perasaan KEPENUHAN JIWA (fulfilled), lawan kata dari mental serba kekurangan yg muncul dalam wujud : sering galau, minder, tidak percaya diri, malu, takut, cemas, dsb,

Sudah menjadi rumusnya bahwa bila anda menjaga dan merawat Kehidupan, maka Sang Hidup pun akan otomatis menjaga dan merawat kehidupan anda. Dengan demikian, maka anda tidak akan perlu lagi takut / cemas tentang kehidupan. Bila dilaksanakan dengan hati / motivasi yang benar, maka saya berani menjamin bahwa anda tidak akan sampai mati kelaparan / kekurangan! Setelah raga-mental-rohani sehat, maka otomatis urusan kantong (rejeki) anda pun -- insyaallah -- akan sehat pula! Walau, saya tidak bermaksud menjamin bahwa anda akan jadi kaya raya...karena soal kaya raya itu hanyalah permasalahan kewadahan saja (tugas / misi khusus). Kalau tugas hidup yang diberikan-Nya kepada anda bukan urusan itu, maka sekalipun ngoyo sampai mbonjrot juga tidak akan mungkin jadi kaya...malah dengan cara demikian anda sakit jiwa. Tidak perlu kaya! Yang mengatakan kaya materi itu hebat hanyalah setan-setan yang menyesatkan kalian itu. Tetapi bukan juga berarti saya hendak mengatakan bahwa materi / uang itu tidak perlu loh. Semua itu kembali lagi masalah keseimbangan, proporsionalitas dan perspektif!
Jadi, bila anda bisa serba tepat takarannya, maka merawat dan menjaga kehidupan dengan menggunakan HATI maka Sang HIDUP kan selalu MENGHIDUPI anda dan keluarga.

Lakukan pekerjaan-pekerjaan itu SECUKUPNYA saja. Jangan kurang, tapi juga jangan berlebihan (kecapaian).
Cukup berkeringat sedikit saja asal sudah basah, cukup. Lebih baik lagi kalau setelah itu anda bermeditasi-duduk. Siapkan tempat / kamar khusus yang dihias dengan ornamen2 simbol2 yang bermakna secara pribadi bagi anda. Lalu setelah bermeditasi maka limpahkan (dedikasikan) segala karma baik yang telah anda lakukan pagi ini kepada semua mahluk.

Jadi,....sekalipun anda melakukan aktivitas berbuat kebajikan menolong mahluk lain yang mana sebetulnya adalah menghasilkan pahala bagi diri anda pribadi, tapi pahala itu PUN anda kumpulkan BUKAN BUAT DIRI ANDA!
Dengan demikian maka karma baik anda akan berlipat-lipat berkembang menjaga memagari perjalanan spiritual anda secara langgeng!
Selamat pagi. Selamat berhari Minggu dan beraktivitas bersama keluarga, sahabat dan handai taulan yang menyehatkan pribadi maupun bangsa!

Hal tersulit di dunia ini adalah........???
Ya, ....menjadi MANUSIA.

https://www.youtube.com/watch?v=xPGREQvK-dQ

[Verse 1]
All we do is hide away
All we do is, all we do is hide away
All we do is chase the day
All we do is, all we do is chase the day
[Verse 2]
All we do is lie and wait
All we do is, all we do is lie and wait
All we do is feel the fade
All we do is, all we do is feel the fade
[Chorus]
I've been upside down
I don't wanna be the right way round
Can't find paradise on the ground
I've been upside down
I don't wanna be the right way round
Can't find paradise on the ground

Rahayu!

Kamis, 06 April 2017

ANTARA KEWAJIBAN - LARANGAN & KESADARAN

Danz Suchamda,


Vesdy Tan Ji :
MAAF. Menurut kaca mata sy menolong bkn persoalan resiko gagalnya. selama cara santun & ikhlas.sy percaya sy menolong krn sdh diatur,mau berhasil atau gagal.krn bagi sy menolong adalah kewajiban & tugas sy dari sang pencipta.

Danz Suchamda :
Kesadaran, bukan kewajiban. Kalau masih kewajiban berarti belum sadar!
Sesuatu yg berasal dari Tuhan, tidak perlu diwajibkan, karena buahnya adalah nikmat. Bagi yg doyan sambal. Apa ya perlu orang mewajibkan makan sambal. Gak usah diwajibkan saja setiap makam selalu nyari2 sambal. Gak ada sambal rasanya belum lengkap makannya.
Maka orang yang telah mengenal Tuhannya tidak perlu lagi dibelenggu oleh kewajiban dan larangan. Ia melakukan dengan kesadarannya sendiri apa yang semestinya, dan tidak melakukan apa yang tidak boleh.

Dalam samsara ini segala sesuatu yang disebut "baik" dan "buruk" adalah suatu konseptualiasi dari sudut pandang ego manusia, entah itu pribadi, atau kelompok, golongan, regional, nasional bahkan global...tetapi tetap saja ego. Sementara pernah kita bahas dulu bahwa penilaian ego selalu berubah-ubah sepanjang pergerakan perubahannya di ruang-waktu, maka penilaian apa yang "baik dan buruk" pun selalu menjadi ajang perdebatan, konflik, sengketa bahkan peperangan.

Apa yang "baik dan buruk" itu relatif.
Tetapi disini saya bukan berarti hendak membenarkan relativisme....yang mana merupakan sisi berseberangan dengan sisi absolutisme-dogma. Melainkan hendak membawa kepada pengertian bahwa manakala manusia mengabsolutkan yang relatif maka akan terjadi bencana kemanusiaan. Demikian pula sebaliknya, bila manusia memberlakukan prinsip relativisme tanpa mampu melihat adanya suatu ketetapan di semesta ini, maka hasilnya juga adalah bencana kemanusiaan. Disinilah saya hendak menandaskan makna pengertian Jalan Tengah : sesuatu yg dinamis , hidup dan tidak bisa dibekukan. Melainkan WISDOM (Hikmat).

Jadi, yang diperlukan secara urgent oleh manusia pada zaman ini adalah KESADARAN (Awareness). Karena Wisdom adalah buah dari Jalan Tengah, dan itu hanya terjadi manakala mencapai tataran Kesadaran Jagad Raya (Plenum* / Pure Awareness). Melalui kesadaran kita akan dapat secara otomatis terpanggil melakukan sesuatu yang semestinya perlu dilakukan, bukan lagi berdasarkan kewajiban dan larangan. Secara otomatis, orang yang telah mengenal Tuhannya akan menjauhi hal-hal yang dilarang dan menjalankan sesuatu yang memang menjadi kehendakNya. Dan hal itu sangat-sangat tidak mungkin untuk dirumuskan....karena bila hendak merumuskan berarti anda manusia hendak merumuskan Tuhan!

Itulah yang disebut Spontaneous-Presence atau Spontaneous-Unity-Compassionate-Wisdom. Yang bersifat Da'im (eternal). Lagi-lagi tolong diingat, istilah ini cukup penting dan mungkin akan digunakan dalam artikel2 selanjutnya. (Monggo dicarikan istilah bahasa nya , karena saya menyerah utk ini).

"Tunggu dulu mbah!
Apakah anda lupa bahwa selama ini anda banyak berbicara tentang 10 Perintah Allah, dsb! Bukankah itu artinya adanya perintah dan larangan?"
Bagus. Pemikiran kritis yang memang perlu.
Tapi ketahuilah,...bahwa Nabi Musa menurunkan prinsip2 esoteris spiritual menjadi 10 perintah terapan tiada lain adalah sebagai panduan dan alat pengajaran. Disinilah letak perbedaan antara spiritualitas dan agama. Agama menjadikannya kewajiban dan larangan, sementara spiritualitas menggunakan apa yang terumuskan itu sebagai batu penjuru untuk penggalian makna yang lebih dalam guna pengajaran dan pengembangan wisdom.

Batin manusia yang telah evolve (berkembang penuh) menjadi manusia-seutuhnya, maka akan tahu / sadar bahwa 10 Perintah Allah itu adalah keniscayaan / kasunyatan. Tidak perlu diperintahkan atau diwajibkan...hal itu akan terjadi : bila anda melanggarnya maka akan tertimpa gunung kebencian (arti kata Sinai). Bukan karena percaya lagi, tetapi pengertian (understanding)...yang mana membuahkan kemampuan untuk menjabarkan secara lengkap bagaimana saling keterhubung-silang dan kaitannya dengan konsep2 lain dalam rajutan simpul-simpul konsep yang saling menganyam menjadi sebuah kain linen putih yang halus lebar membentang luas!

Ya kesadaran itu meluas (spacious) dan membebaskan (liberate)!
Dan inilah RAPTURE atau pengangkatan itu! Supaya kalian yang memang terpilih (karena tidak semua orang mendapat karunia pengangkatan), bisa berada di atas memandang secara jelas sehingga tidak STRESS terjebak lagi dalam kemacetan lorong-lorong jalan gelap di Jakarta yg dikuasai preman...eh..dunia maksud saya...lorong-lorong jalan rumit dunia yang dikuasai (dan dimanfaatkan) oleh para penghulu kegelapan...hehehe

Kalau dirasa bermanfaat mohon dibantu share. Karena saya lagi "kobol-kobol" keuangan saya untuk mendorong tulisan ini dapat dibaca khalayak luas sehingga memungkinkan sebanyak mungkin orang 'terangkat'. Sebab bila bisa terangkat dalam masa kehidupan kali ini juga, maka pada setelah hidup ini juga pasti terangkat (surga dalam artian yang senyatanya). Terimakasih sebelumnya atas kesediannya melakukan karma baik (good action).
Rahayu!

Kosakata :
* plenum = to the fullness, on its entirety, kepenuhan, meliputi segala sesuatu.

Awareness = kesadaran-perhatian (tolong yg skul psikologi istilah teknisnya apa dalam bahasa?)
Wisdom = hikmat, kebijaksanaan

Compassion = welas asih

Unitty = kesatuan (beda dengan 'Union" yg artinya awalnya terpecah-pecah kemudian DI-satukan).
Relativisme = segala sesuatu tidak ada ukuran baku. Terserah masing-masing.

Absolutisme = segala sesuatu harus dibakukan dan berlaku absolut mengikat semua.

Kasunyatan = Ka+su + nyata+ an. Prinsip kenyataan luhur / tertinggi. Berlaku tanpa mengenal sekat pembedaan suku, ras, agama, golongan.

Spontaneous-presence = ....(???)
- spontaneous = secara spontan , tanpa direncanakan atau diatur
- presence = hadir disini kini , kesadaran murni.

Da'im = eternal = kelanggengan, terus menerus, tetap, selamanya. Tidak berubah. Diluar waktu, timeless.

Rapture = pengangkatan. Kepercayaan dari Kitab Torah maupun Injil, bahwa pada masa akhir zaman maka akan terjadi pengangkatan.

Stress = tekanan jiwa, gangguan kejiwaan.

Dialog lanjutan;

X : mbah, larangan dan kewajiban kan perlu utk org baru belajar spy jadi meningkat kerohaniannya shg akhirnya tujuan agama tercapai sma dgn spiritual?

Danz Suchamda : Masa sama?
Misal saya menyuruh anak saya belajar naik sepeda agar ahli naik sepeda sehingga nantinya bisa jago motor-crossing manakala berkarir di Brimob..lalu demi melatih anak saya wajibkan memakai roda tiga pengaman utk belajar sepeda.....lantas kebetulan saya mati (amit2)...anak saya yg dikemudian hari ternyata memenuhi harapan ortunya jadi Komandan Brimob lalu MEWAJIBKAN setiap motor trail Brimob harus menggunakan roda tiga saat patroli???
Koplak! huahahahaha

Nah, itulah bedanya yg terjadi antara agama dan spiritualitas. Bahan sama, tapi treatment dan understandingnya beda!

Kalian sudah umur berapa? Berapa lama sudah umur ajaran agama kalian? Kenapa masih pake roda tiga terus gak maju-maju? huahahahahaha
Untung bukan "anda" yang jadi Komandan Brimob! Bisa diketawain para teloris ....wakakakakkkk

>Poedji Soesila : Jika Karma yang semestinya kita tanggung sendiri, lalu bisa dipindahkan dan diwakilkan pada sosok suci di luar diri, itulah yang disebut penyesatan realitas yang menciptakan komoditas (barang jualan)..
Ibarat kalau kita kebelet pipis, apakah rasa kebeletnya dapat dipindah atau diwakilkan pada orang suci itu. Yang pipis orang lain, diri kita terus nggak perlu pipis?
Atau kalau perut kita kelaparan, terus titip orang suci itu untuk makan, kemudian kita jadi kenyang?
Haraaa.. Haraaa..

> Danz Suchamda : Pak, salah satu akibat karma buruk adalah gelisah / batin tidak tenang. Nah, bila janji bisa dipindahkan ditanggung pihak lain itu benar....mengapa ybs masih tetap gelisah? Walau tiap kali gelisah lantas mengkonsumsi "candu"nya...terlepas sebentar lalu muncul lagi di lain waktu....HAL YG SAMA. Tentu makin lama butuh dosis makin tinggi. Itulah penyebab bigotry / kefanatikan. Karena bigotry / kefanatikan itu pada dasarnya adalah pengerasan pikiran utk memaksakan diri yakin. Karena dengan demikian dia bisa sejenak merasa lega....padahal sedang menipu diri. Dan perasaan "puas" itu terjadi bila bisa mengajak yg lain ikut percayanya. Lalu siklus itu menggulung.

Yang seperti itu...betul sudah dibebaskan?
i don't think so!

Nah....orang yg terbebaskan...mau dikatain apa saja....ya ketawa aja. Karena dia melihat langsung, bhw yg mengafir2kan dirinya itu yg sesungguhnya buta. Orang buta tapi teriak2 sinar sambil marah2 dan ancam2, apa ga malah ketawa ngakak?

Coba ...sesekali adain TOUR ke RSJ.... Rasain disana kamu geli bercampur kasihan, atau ...... malah ikut marah2 adu debat dengan pasien disana? Kalau ikut marah dan debat, berarti itu tandanya anda perlu menginap disana. Perlu utk menuntaskan debat an...See more

>Poedji Soesila : Nggih Pak Danz.. Ibarat sudah paham, mengerti, dan melihat sendiri bahwa 5x5=25.. Orang lain mau bilang 15, 100, sejuta, ya kita hanya ketawa, meskipun dibilang sesat atau gila.. Wong yang nanggung ketidaktahuan ya mereka sendiri.. Rasa lega, bebas, dan merdeka karena tahu yang sejati dan faktual itu secara langsung dan bebas galau..

>Danz Suchamda : Nahh!

>Tonik Syantonik : Barusan ngalamin Mbah Danz,,, ini tdi barusan ada orang datang kerumah terus terlibat tanya jawab... Niatnya sih tak arahkan pgah mekekeng .... Yows sak karepmulah. .. kadung knek dogma fanatik,, repot-repot.

> Danz Suchamda : Wong edhan. Teko ndewe ra diundang menawarkan kelegaan. Ning ngamuk2 dewe mulih karo batine judheg. Huahahaha..

> Poedji Soesila : hahaha

> Tonik Syantonik Muleh kopyor Mbah Sirah,e mundak,an hahahaha

> Mie Surya : hahaha

>Danz Suchamda @Tonik Syantonik , IL Landy : Tapi bukan berarti tidak boleh berdebat, lho!
Hidup ini adalah proses, maka tidak ada suatu yang bisa dibekukan "harus begini, tidak boleh begitu". Semua tergantung konteks dan sikonnya.

Misal kepada orang yg dikasihi atau kepada anak anda, ...maka perlu meladeni mereka berdebat :
1. Mengajarkan mereka membentuk alur pola pikiran yang benar.
2. Mengarahkan mereka ke dalam hal yang lebih benar atau menghindarkan dia dari bahaya akibat kebodohannya sendiri.

Walau....dalam jenis debat yg seperti ini yang digunakan bukanlah ego. Jadi yg saya maksud ini adalah jenis debat yang bukan dari ego. Debat karena LOVE. (Saya sering menemukan kasus diam-mengalah justru suatu egoisme yang kronis).

Maka walau anda sudah selayaknya memainkan kartu2 emosi secara sepenuhnya sebagai bagian dari perangkat tanda komunikasi, namun di dalam hati sendiri tetap ringan dan bening.

Oleh karena itu, walau diluaran terlihat debat sengit, tapi tiba2 bisa menghantam secara telak. Mengapa? karena kita tidak terhanyut dalam pola pikir / perasaan dia. Lain kalau kita bawa ego, pasti terhanyut. Dan akhirnya jadi debat kusir bin koplak...hehe

Danz Suchamda
>Semar : nJegagig mbergegeg ugeg-ugeg hmel-hmel sak dulito langgeng.

>Djamari Djoenior : leres mbah.. nyakseni _/|\_

>Danz Suchamda : Untuk rekan2 yang tidak mengerti khazanah budaya Jawa maka saya coba terangkan begini maksudnya "Spontaneous Presence" :
Anda pernah melihat album foto pernikahan ortu atau sanak keluarga atau bahkan foto pernikahan anda sendiri?
Mana yang lebih mengesankan....yang ditata diatur sehingga serba rapi .....atau yang candid (yg dipotret tidak diberi tahu terlebih dahulu. Ambil pada momen2 asli aktivitas)?

Saya rasa, kebanyakan pasti menjawab bahwa yang candid lah yang lebih menyentuh perasaan. Bahkan kadang bisa menyebabkan meneteskan air mata. Masa-masa lalu seperti hadir kembali.
Nah!
Spontaneous itu artinya candid itu....spontan...tidak dibuat-buat...NATURAL !
Presence itu artinya adalah perasaan kehadiran disini kini.

Jadi,....dalam contoh analogi album foto pernikahan itu yang terjadi bahwa "kehadirannya di masa itu terasa hadir kembali disini kini".
Bisakah anda merasakan secara intuitif...bahwa saat itu terjadi terasa waktu itu begitu cepat berlalu...atau bahkan seolah batas2 ruang waktu itu hilang saat itu juga? Istilahnya "sekejap tapi abadi".

Nur Jagad :
Hukum2 universal ... baik yg ada di agama A atau agama B C dll itu adalah buah penyadaran yg dirumuskan utk pengajaran. Cuma masyarakat manusia ini hobinya telan mentah2 saja. Ini lah yangg namanya men sia2kan hikmat yg telah di berikan kepada kita.
Yang namanya "buah kesadaran" adalah hasil penyadaran seseorang yg tercerahkan (si pelaku sangat mengerti dan memahami makna yangg terkandung didalamnya). Alangkah baiknya buah2 kesadaran tsb kita renungkan smp menemukan arti dan pemahaman didalamnya sehingga kita menjalankannya dgn kesadaran kita sendiri. Bukan hanya membeo atau takut akan sangsinya. Ini yg sering dilupakan dlm kalangan agama.

Rahayu !



Simulacra & Perversion

  Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...