Danz Suchamda,
Tanya : apa benar ganja/
cannabis itu dulu di gunakan untuk spiritual,contoh yang paling kongrit hindu, ,dan catatan tertua 2000 tahun ada kitab hindu. .mengingat ada kasus fidelis"dilema ganja".
Danz Suchamda :
Ada beberapa yg menggunakan, tapi tidak kurang juga yang menentang. Misal buddhism sangat menentang praktek itu.
Pada umumnya, digunakan oleh Tantra Kiri (left hand path). Dengan tujuan jalur cepat tapi sangat beresiko. Biasanya digunakan dalam pengawasan langsung guru dan dengan antidote / obat pengimbangnya.
Agama2 samawi pun menggunakan substansi psychedelic itu. Contoh di arab, penggunaan BUHUR itu apa bukan kebiasaan menggunakan candu yg dikemas sebagai "pewangi". Coba cari buhur ASLI ARAB, pasti mengandung candu.
Jin dan mahluk2 dunia gaib tingkat rendah, suka yang bau2an mengandung TAR tinggi. Dan kalau anda ingin fenomena supranatural (BEDAKAN dengan spiritual) yang "nendang" atau "dahsyat", gunakanlah bahan2 itu.
Saya punya bukti "hitam di atas putih" dari seorang "murid" yg meng-capture website JNE bagaimana barang2 spt itu ketika dalam pengiriman bisa berputar2 keliling Indonesia dulu tidak masuk akal sama sekali krn dalam hitungan jam. Dan akibat dari seringnya penggunaan jalan pintas seperti itu adalah sifat kejiwaan yang malas, suka jalan pintas, pendusta (kecuali dengan ancaman) dan lacur. Persis seperti sifat penghuni realm yang sering dikonteknya.
Monggo, ...silakan bagi yang pernah memakai mohon dapat bersaksi apa saja yg dialaminya (kalau bahan asli tingkat probabilitasnya mendekati 100% walau setipis apa pun pengalamannya).
Tapi TIDAK BOLEH untuk para Devata (harus bahan2 yang sattvic / pure). Dan tidak untuk mendongkrak fenomena supranaturalitas melainkan untuk kerohanian.
Maka jangan heran bila "spiritualitas" yang menggunakan bahan-bahan bergetah seperti itu umumnya menghasilkan imbas kejiwaan getaran yang konek dengan kejiwaan tingkat rendah walaupun efektif untuk pencapaian tujuan-tujuan egoistic tingkat rendah. Walaupun pada akhirnya condong pada fractalisasi hal2 yang berbau getih (darah) dan bangsa lendir-lendiran (tamasic / dirty).
Tapi sebagai Spiritualis, seseorang juga harus paham dunia itu sekaligus memiliki kemampuan menjadi PAWANG-nya. Oleh karena itu, jangan heran bila definisi perbedaan antara "spiritualis" dan "supranaturalis" jadi kabur, karena kedua pihak berkelindan hampir pada medan2 yg sama, walaupun TUJUAN dan MOTIVASI nya sangat berbeda jauh.
Mengapa?
Ya karena cilakanya...para ASURA itu adalah musuh utama (dendam, iri, dengki) pada para Devata. Maka selalu bikin gara-gara dan perang di "langit" sono. Makanya spiritualis harus paham supaya bisa mengatasi. Asura yang sudah tunduk dan membaktikan pada "tuannya manusia" karena dikasih makan, itulah yang disebut Jinn Sumeleh. Padahal sedang menjerat. "Daku kau kejar, dikau kutangkap".
Bohong itu mengatakan ada agama di dunia Jinn. Ya akal-akalannya para Jinn tersebut membohongi manusia. Sehingga pada akhir hidupnya ya gantian jiwa manusianya itu yg jadi budak si Jinn di alamnya selama-lamanya.
So, bila anda spiritualis untuk mencapai tataran pencerahan atau tingkatan jiwa yang lebih tinggi...tapi belum saat / levelnya sudah sering bermain dengan barang2 begituan,...maka saya jamin kemajuan kerohanian anda akan mandheg / magel !
Tapi memang ada orang-orang narsis (self-obsessed) yang jatuhnya jauh lebih menikmati egonya dipuja2 orang sebagai orang sakti, daripada melanjutkan perjuangan spiritualnya.
Ketidaktahuan tentang wacana seperti ini maka banyak terjadi keterbolak-balikan bagi para pejalan spiritual di tanah air kita. Salah satu faktor pendukung munculnya fenomena sosial-politik yang KOPLAK.
Lha politikus...bahkan fresiden kok mind-setnya alam jinn. Refot!
Ngakunya menyembah hanya satu-satunya Tuhan, tapi mainan tiap hari dan pikirannya bangsa jin-jinnan. Opo tumon???
Jadi jangan heran bila terjajah jiwa.
Rahayu!
Note :
Benar sekali, saya pernah mengalami sendiri interaksi dengan bangsa Alus (jin).
ganja memang salah satu sarana/alat agar interaksi terjadi.
tapi saat itu bukan niat saya untuk menghisapnya, karena ada faktor "X".
Dengan menjaga kesadaran dan logika, kita akan luput dari tipu muslihat bangsa mereka.
Betul.
Mereka ahli muslihat dan sulapan. (Sulapan di alamnya adalah magic di alam kita. Tapi intinya penipuan).
'sulapan' = oprek karma.
Pada akhirnya "tabungan jiwa" defisit. Maka jangan heran pengejewantahan dalam hidup nyata pun demikian. Deficiency syndrome. Bahkan sampai ke fisik defisit neraca kas.
Maka bagi saya, tendensi perilaku/ sikap egoistic, curang, bahkan korup mereka tidak mengherankan buat saya. Itu semata karena manifestasi dari salah pilihan sikon eksistensialnya sendiri. Maka ceramah2, anjuran2, atau bahkan hukuman2 keras pun percuma. Keterjatuhan status eksistensial tak mungkin bisa diobati hanya dari superficialitas (salep obat luar) belaka.
waktu saya kecil, swargi /almarhum nenek saya biasa membakar dupa ataupun kemenyan didepan rumah/pelataran.
waktu itu saya dan keluarga besar menganggap bahwa nenek tengah bersekutu dengan bangsa lelembut/setan.
Baru sekarang saya bisa memahami semuanya.
karena ketidaktahuan dan keegoisan kitalah, kita menuduh nenek memuja setan.
ternyata itulah wujud bakti nenek saya kepada TUHAN YME, dengan mencintai semua makhluk ciptaan TUHAN.
bisa terlihat dari perilaku dan sikap hidup yang dipraktekkan nenek saya semasa hidupnya.
Naahhh!
*dalam kitab memang tertulis ada dunia jin, dan jin ada yg baik dan ada yg jahat, lah itu orang yg pada kerasukan jin, iku piye .. lah makin mumet iki dunia...
Jinn istilah bahasa arab.
Mereka miskin khazanah jadi cuman punya minim istilah tentang kompleksitas dunia gaib. Semua2nya hantam rata sebut jinn.
Asura jinn, preta disebut jinn, rakshasha, yakka, gandhara, kinnara, dsb ....bahkan deva pun disebut jinn,...pd akhirnya kebolak balik ketipu sendiri krn tidak paham spec2 nya.
Beda kasta berarti jinn?
Hadweuh!!
Bukan kasta tapi beda jenis..
Apa anjing dan kucing itu beda kasta ?
#
Tidak bisa dipungkiri bhwa sbagian besar masyarakat jawa ,mskipun mnyembah tuhan yg 1 akan tetapi yangg 1 tsb buat saya adlah transisi dari animism yg blum seutuhnya dtinggalkn dalam hati mereka. Alhasil kebingunan jiwa yg nyata pada mereka. Saalam
Betul.
Transisi penyembahan berhala yang gagal. Akibatnya bukan monotheisme sejati tapi sekedar penyembahan berhala tunggal. Tuhannya memang satu, tapi mindsetnya penyembahan dewa ala primitif. Dulu saya istilahkan "menyembah bonga-bonga"
Alkisah..." Suatu hari ada petualang wanita eropa yg bahenol sexy untuk gelar doktoralnya riset menjelajahi hutan rimba suku pedalaman amazon yang masih primitif.
Rupanya sial, dia tertangkap oleh suku buas bersenjata tombak dan parang itu. Ini dialognya (setelah diterjemahkan dengan susah payah secara ajaib):
Kepala suku : Kamu orang asing kafir harus kami bunuh krn tidak menyembah Bonga-bonga dewa kami, kecuali kamu mualove.
Cewe : Apa itu dewa bonga2?
KS : Dewa mulia kami Maha Perkosa
C : Trussss.... apa urusannya?? Apa itu mualove?
KS : kamu harus makelove dengan saya atau kami bunuh!
C : huaaaa...ampun dah! Lebih baik saya mati dibunuh aja deh!!!!
KS : Bagus! Kamu akan kami bunuh agar dewa bonga2 senang. Pahalamu besoarrr!
[Perintah KS kepada prajuritnya] : "Segera nyalakan dupa ayahuasca dan siapkan alas dipan bertabur bunga di depan altar dewa Bonga-bonga untuk upacara gangbang bonga-bonga tradisi kita sampai cewe ini mati!
(Si Cewe pingsan duluan karena sadar salah ngejawab. Tau gitu mendingan mualove deh daripada digilir ampe mati). Hahah
Ini adalah Blog Pribadi Segala resiko menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing. Semoga Semua Mahluk Berbahagia Rahayu!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Simulacra & Perversion
Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...
-
Muhammad Nurul Banan, KARAKTER ORANG LAIN SEBAGAI SUMBER KEREZEKIAN Beberapa bulan lalu saya menaikan daya listrik rumah saya, menjadi 38...
-
Danz Suchamda, MEDITASI BUKAN BERARTI SEKEDAR TEKNIK Meditasi adalah suatu keadaan menjaga kesadaran dan perhatian secara terus m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar