Jumat, 01 September 2017

BELAJAR KAWRUH JAWA (bag. 1)

Sadarilah emosi (rasa) itu menyesatkan.
Tapi digadang-gadang pelaku Kejawen bahwa batu-uji segala sesuatunya itu ROSO. Maka pantes jadi Galauman, mahluk superhero tersinggungan yang lucu.
Keblinger karena menganggap emosi (rasa) itu barometer hidupnya , lalu menepis penggunaan akal-pikiran / kecerdasan (intelek). Padahal, aslinya Kawruh Jawa tidak mengajarkan demikian!

Perhatikan :
Kawruh Jawa yang otentik mengatakan bahwa yang dimaksud ROSO itu adalah ROSO SEJATI.
Lha kalau ada yang "sejati" itu tentu ada yang "tidak sejati", tow? Yang tidak sejati itu juga rasa/roso...tapi istilahnya Roso Sari. Jadi kalau nggugu roso sari ya jelas kejlungup!!

Roso SEJATI itu juga disebut Rosoingsun (Roso Ingsun). Ingsun itulah tataran batin dimana melampaui "aku kecil" alias ego yg biasa kita bahas-kritik setiap saat disini.

Jadi Galauman itu tidak enak. Bagai coklat rasa taik kucing. Tapi itu memang sebuah proses natural pengangkatan. Kalau istilahnya di Taoism disebut "melewati gerbang setan" (gak satu aja).
Jadi, kalau orang awam biasanya merasakan taik kucing rasa coklat. Maka dalam proses penggemblengan jiwa itu bagaikan sudah dapat coklatnya tapi rasa taik kucing.
Barulah kalau sudah tembus merasakan coklat dengan rasa coklat asli... "nyam..nyammmm....huahahahaha...

Yang jelas tahap Galauman dengan gelora arus rasa yang begitu tebal menggulung mobat-mabit gak keruan tak dapat dijelaskan tapi bikin bingung ga ngerti...(ini yg bikin frustasi) itu --kalau ga salah-- yg dalam tassawuf disebut Dzauq.
Masa-masa Majnun.


Alangkah baiknya dan amannya.....kalau kalian start awal bukan dari perasaan tetapi dari pikiran. Raihlah dulu pikiran benar melalui pembelajaran teori Dharma (termasuk asah logic). Lalu setelah itu mengembangkan faktor batin yg disebut Mindfulness (sati) melalui vipassana mengamati badan (kayasati, a.l melalui puasa, tirakat, mutih, dsb intinya BELAJAR* mengendalikan badan eg.rasa lapar, ngantuk, dsb), lalu kemudian pikiran (cittasati). Karena badan dan pikiran itu adalah lapisan2 "self-delusion" yang paling luar, sehingga paling mudah dikupas. Setelah itu bener dan pener, baru tahap berikutnya masuk ke mengamati fenomena perasaan, baru terakhir mengamati fenomena Consciousnes yg tak lepas dari pengamatan fenomena luar (benernya inilah yg banyak saya bahas di page ini hasil dari observasi Dharma / Fenomena inner-outer and in between).

* = jadi, tirakat, puasa, mutih itu hanyalah MEANS tapi bukan ENDS (sekedar CARA / ALAT tapi bukan TUJUAN). Jadi kalau mikir bahwa asal sudah tirakat-puasa-mutih bisa serta merta suci, itu KOPLAK. Karena yang menggunakan Gergaji bukan untuk motong kayu balok tapi buat motong kursi nemu, ya hasilnya bukan furniture tapi menghancurkan furniture tetangga! Sebutannya bukan lagi tukang kayu tapi preman somplak.

T : Meditasi vipassana lebih terasa efeknya dripada dzikir 1001x..

J : Dzikir itu hakikatnya adalah placement-meditation. Fungsinya beda.


Dari Panca-kandha : Persepsi (sanna), Perasaan (vedana) , Formasi Pikiran (sankhara), Consciousness (vijnana) .... itulah Sedulur Papat versi lain.

Tengah palsunya ya Body (yang bagi orang awam sering diidentikkan dengan 'aku'. "Aku iki yo awakku iki".
Maka harus leap-over (tembus lipatan) sehingga menemukan Pancer.

Pengangkatan itu sendiri artinya adalah mengubah 4 setan atau 4 binatang, menjadi 4 malaikat. Suatu ekstensi dari 'Aku' (huruf besar alias Ingsun which is Empti-NESS ) dalam cara mendunia yang baru (tidak berakar pada 3 racun : lobha-dosa-moha ; tapi pada beautiful-mind-roots : alobha-adosa-amoha atau bahasa inggris/indo-nya : kindness / altruism/ dermawan - compassion / welas asih - wisdom / hikmat).

Anda akan sedikit mulai paham tentang pengelihatan Ezekiel of God dari bagian apa yang disebut Four Living Creatures (Cheruvim).


Tidak hanya mengenali nafsu, tapi MENTRANSFORMASI nafsu.
Selagi masih manusia, tidak bisa hidup tanpa nafsu (bagaimana mau merawat tubuh kalau tidak punya nafsu makan, nafsu ngantuk, meneruskan species, dsb)? Tapi bila nafsu2 itu sudah ditransformasi, maka LAIN. Gitu aja singkatnya.

"Sastra Jendra Pangruwating Diyu"

S45P itu ajaran mendalam dan harus praktek baru tembus pengertiannya. Dan sayangnya wacana Kawruh Jawa dalam hal ini sudah banyak bolong2 (hilang filosofi penghubungnya) sehingga tampaknya hanya sbg suatu ketahayulan. Namun ilmunya masih efektif asal nemu guru pembuka yg tepat.

Wejangan Sastra Jendra
https://youtu.be/xpISuCd05ao

Emosi/rasa Semua itu sebaiknya terjadi dengan natural. Semua perasaan yang hadir cukup disadari saja, tidak perlu ingin begini begitu, itu adalah pikiran. Suatu pengingkaran hanyalah memperkuat emosi tersebut. pikiran ini yang malah akan membentuk roso sari, bukan roso sejati.. kalo begitu bisa mengarah pada sikap galauman yang super sensitif...

Oleh : Danz Suchamda

Rahayu!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Simulacra & Perversion

  Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...