Rabu, 29 Juni 2016

.:: PANTASKAH KITA MASUK SURGA ::.

Albert Einstein, Sir Isaac Newton, Thomas Alva Edison, Nikola Tesla, Wright bersaudara dan sebagainya, adalah sebagian kecil dari orang-orang yang sangat berjasa besar bagi kemanusiaan...

Penemu handphone... Penemu obat-obatan... Penemu telephone... Masih banyak lagi... Sungguh-sungguh besar kontribusi mereka... Penemuan mereka di bidang ilmu pengetahuan, memberikan manfaat besar bagi umat manusia... Orang bisa beribadah ke luar negeri naik pesawat... Bisa mengumandangkan suara pangilan dari rumah ibadah, karena ada listrik, dan sebagainya... Apa itu adalah sesuatu yang tidak ada harganya sama sekali bagi umat manusia dan di hadapan-NYA...? Sehingga saya saat merenung, dalam keheningan... Terbersit sebuah kalimat spontan dalam hati, "mereka semua itu tadi, yang jasanya tiada terkira ... kalau mereka semuanya masuk neraka ... saya maluuu banget kalo misal saya masuk sorga ... karena saya ini jauh lebih tidak pantas masuk sorga ... apalah saya ini, kalau dibandingkan mereka, dalam memberikan manfaat bagi umat manusia" ...Bukankah disebutkan bahwa, "sebaik-baiknya manusia, adalah mereka yang memberikan manfaat bagi orang lain..?" _/|\_

.:: NIAT DAN KEBERHASILAN ::.

Arif Rh, Alkisah ... Suatu hari, ada seseorang yang melihat banyak orang kehausan di sebuah bus ... Dan tidak ada air minum ... Seseorang ini, tersentuh hatinya, dan terbersit dalam benak, "kalau aku bisa menyediakan air minum yang bisa dibawa kemana-mana, mereka tidak akan susah cari air minum seperti ini" ... Lalu singkat cerita, seseorang ini, punya ide untuk menjual air minum botolan ...Maka, kemungkinan orang itu punya bisnis air minum yang berkembang pesat, kemungkinannya sangat besar... Why? ... Karena ia focus kepada pelayanan untuk orang lain ... Ia fokus pada memberikan solusi ... Ada sebuah niatan yang bermuatan spiritual ... Bukan kepentingan material semata ...Orang sering mengatakan, ide itu akan menghasilkan uang ... Sebenarnya, hubungan antara ide dengan uang, adalah hubungan yang tidak langsung ... Berapabanyak punya ide bagus, ide briliant, tapi ya bisnisnya gak besar? ... Karena jembatan penghubung antara idedan uang, adalah niat ...IDE ---> NIAT ---> UANG Jadi, bila sebuah ide, kok tidak menghasilkan uang ...Sementara eksekusi di level tindakan dan cara-cara sudah oke, sudah bener, sudah optimal ... Yang perlu ditinjau adalah, niat ... Semakin bermuatan spiritual sebuah niat, semakin kuat kemungkinan terjadinya manifestasi di level fisik ... Karena semakin spiritual sebuah niat ... Semakin besar kemungkinan adanya"campur tangan" yang akan dilakukan kesadaran yang Maha Tinggi ...Saya banyak teman, mereka para ibu rumah tangga, yang sukses dalam bisnis ... Rata-rata yang sukses, adalah karena NIAT yang bermuatan SPIRITUAL ... Misalnya, si ibu ini melihat suaminya kerja keras banting tulang ... Terketuklah hatinya untuk membantu suami yang dicintainya ... Kita bisa lihat, ini bukan soal UANG ... Tapi NIAT terdalamnya adalah MEMBANTU SUAMI ...Niatan yang bermuatan spiritual, selalu "tidak egois"... Muatannya adalah "pelayanan" untuk area yang lebih luas ... Bukan hanya sekedar area dirinya ..."Saya jualan nasi uduk di area olah raga ini, supaya punya duit banyak", ini niatan yang areanya sempit ...Yaitu diri sendiri, saya dapet duit ... "Saya jualan nasi uduk supaya orang-orang di sekitar sini tidak kesusahan nyari makan, kalo habis olah raga mereka kelaparan" ... Sudah terlihat bedanya? ... Yang pertama, "mendapatkan", yang kedua, "pelayanan"...Semakin kita tidak egois, semakin kita melayani area yang luas, semakin luas kesadaran kita ... Dampaknya, semakin sinkron kita, dengan kesadaran semesta yang melayani semua ... Kalau dalam shalat berjamaah, secara fisik, kita dianjurkan perlu MELURUSKAN BARISAN ... Namun secara bathin, bersamaan dengan meluruskan barisan ... Kita perlu MELURUSKAN NIAT ..._/|\_

Selasa, 28 Juni 2016

.:: PUASA ::.

Gobind Vashdev

Menahan untuk tidak memasukkan makanan dan minuman ke dalam tubuh sewaktu puasa adalah sebuah tantangan kecil dibanding menahan untuk tidak mengeluarkan ego diri.

.:: SIAPA MASALAH SIAPA? ::.

Ifan Winarno

lepas dari benar salah.. orang hanya bisa iri pada orang yang memiliki sesuatu yang tidak dimilikinya.. lha, jelas khan siapa yang punya masalah.. makanya merekalah yang berkoar

..:: MEMIKIRKAN MASALAH ::.

Ifan Winarno

Makin lama sebuah masalah dipikirkan.. Makin sedikit sisa waktu untuk menyelesaikannya..

.:: KENAPA MARAH-MARAH ? ::.

Gobind Vashdev, Sungguh tidak banyak orang tahu dengan pasti mengapa ia meluapkan kemarahannya, itu bisa karena sebuah program yang telah tertanam, adanya luka/trauma atau sebab lainnya.Ada begitu banyak kompleksitas di dalamnya, namun selalu ada satu kata yang melekat dalam setiap kemarahan atau kesedihan, kata itu adalah 'kemelekatan'kita melekat pada konsep benar dan salah, kita melekat pada luka yang ada, kita melekat pada masa lalu, kita melekat pada situasi yang kita inginkan. padahal kita mengetahui perubahan selalu dan selalu terjadi.Disisi lain begitu banyak yang mewajarkan 'marah' , 'ya memang seharusnya begitulah kehidupan ini." seperti itulah yang sering saya dengar.Marah seolah-olah menjadi aksi untuk menghalau orang dari perbuatan tidak benar, tidak sepaham, atau tidak menyenangkan.Tapi kita perlu mengerti bahwa marah itu bukan aksi melainkan re-Aksi. (mengulang aksi).aksi adalah sebuah tindakan yang dituntun kesadaran,sementara kalau kita marah, artinya kita terbajak oleh emosi."Apakah salah kalau saya marah kalau ada orang yang jelas-jelas salah?, jadi dibiarin saja begitu?"Biasanya saya mendapat pertanyaan seperti itu, dan tak jarang pertanyaan itu dilakukan secara reaktif.Pertama kita perlu menyadari bahwa yang namanya benar salah, baik buruk adalah sebuah kesepakatan.Kalau Anda tidak sepakat dengan pernyataan diatas ini, saya tidak apa-apa, tidak merasa sedih/marah pada Anda, saya tidak akan memaksa Anda untuk sepakat, saya akan sepakat pada ketidaksepakatan ini.ke2: kita perlu beranjak dari benar dan salah menjadi konsekwensi , tidak ada salah bila Anda marah, namun kita perlu menyadari bahwa setiap kemarahan mempunyai konsekwensi pada diri ini.Manusia itu aneh, bahasa halusnya adalah manusia itu menarik, tidak ingin rugi satu kali, pinginnya berkali-kali.Masa karena seseorang melanggar kesepakatan kita menghukum diri kita sendiri dengan meningkatkan tekanan darah, mendebarkan jantung, mengeluarkan beberapa hormon yang menekan imunitas, mempercepat gelombang otak menjadi stress dan banyak kerugian lagi lainnya."kamu harus nurut pada peraturan, kalau kamu tidak nurut maka saya akan menghukum diri saya" bukankanini adalah sesuatu yang aneh yang dipraktekkan banyak orang, dan orang yang mempraktekan mengatakan ini adalah sesuatu yang wajar.saya tidak mengatakan kita hanya diam saja dan melihat mereka yang melanggar kesepakatan, lakukan sesuatu, bicaralah, atau berikan petunjuk, namun lakukan semua itu dengan pikiran yang terang dan hatiyang tenang.Dan yang ke3: ini penting banget untuk disadari, bahwa tidak ada kemarahan yang disebabkan oleh hal luar, semua berawal dan berasal dari dalam.Carl Jung pernah mengatakan : Your vision will becomeclear only when you can look into your own heart. Who looks outside, dreams; who looks inside, awakes.saya membagi tulisan ini menjadi dua dengan menyisakan pertanyaan pada akhir dari bagian satu.saya berharap para sahabat mempunyai waktu untuk bertanya dan merenung pada diri sendiri.Dengan bertanya pada diri sendirilah kita menggali ke dalam, semakin sering kita menggali semakin teranglah kita melihat ke dalam diri.Bila kita mengerti bahwa semua masalah berasal dari dalam maka kita akan bertanggung jawab pada semuaemosi yang terlontar keluar.Mereka yang sadar akan tanggung jawab ini, tidak mungkin lagi menyalahkan pihak lain atas kemarahan atau kesedihan di dalam. mereka akan terus menerus menyibukan diri dengan memeluk emosi tersebut hinggacair.Ketika lumpur pikiran sudah mengendap dan pandangan kita sudah lebih terang, kita akan menyadari bahwa tidak banyak yang perlu kita lakukan.Terdapat hukum yang berjalan sepanjang waktu di alam semesta ini.Ini mengingatkan saya pada moment mengikuti retreatmeditasi yang dibimbing Guru Gede Prama untuk pertama kalinya.di awal perjumpaan Biksu yang menjaga Vihara membacakan aturan-aturan bermeditasi, antara lain tidak makan setelah lewat siang hari, tidak berbicara,tidak bersadar sewaktu bermeditasi dan lain sebagainya.Pada hari ke 3 atau 4, rupanya Guru mendapat laporan entah dari siapa tentang prilaku para murid yang berbicara, bersandar dan lainnya.Menanggapi hal tersebut Guru Gede Prama hanya menyampaikan hal yang selalu saya ingat yang kurang lebih seperti ini."saya tidak perlu menambahkan hukuman atau apa-apa lagi, hukumNya sudah sempurna, mereka yang rajin akan mendapatkan hasil dari usahanya yang rajin itu, begitu juga sebaliknya,"kalimat ini menampar saya dengan keras, saya menganggap diri saya percaya pada Tuhan yang mengatur alam semesta beserta isinya dengan seadil-adilnya,namun dalam keseharian otak ini terus membandingkan, hati ini sering merasa diperlakukan tidak adil dan banyak emosi lainnya yang menunjukkanbahwa sebenarnya saya ini hanya percaya pada adanya Pencipta tapi tidak percaya pada hukum-hukumNYA.Meditasi yang dibimbing Beliau ini adalah meditasi tergampang sekaligus tersulit. Gampang karena boleh ngapa-ngapain saja tanpa ada yang menegur, namun sebaliknya karena kontrolnya ada di dalam diri, bukandikondisikan, maka kita perlu untuk selalu sadar, elinglan waspodo juga tidak membandingkan diri dengan sahabat lain yang berbicara dan bersandar.Seperti sewaktu kita kecil ada banyak peraturan yang diberikan oleh guru dan orangtua kita, untuk membereskan makanan dan mainan yang tercecer, belajar dan mengerjakan PR, mengucap salam, menggosok gigi, mencuci tangan dan ratusan lainnya, namun semakin bertumbuhnya diri, semakin sedikit aturan secara verbal terucap, kita semakin sadar apapun yang kita lakukan mempunyai konsekwensi pada diri ini.Kita semua adalah anak yang sedang bertumbuh dengan segala pernak pernik masalah yang mengangkat dan menjatuhkan, membekukan serta melarutkan, tapi semuanya itu diperlukan untuk menjadikan kita sebagai manusia dewasa yang selalu sadar akan konsekwensi yang terjadi, bukan hanya yang diluar melainkan yang utama yaitu yang ada di dalam._/|\_

.::TRUE N TRUTH ::.

20160628020840.jpg

Arif Rh INI TENTANG ... TRUTH (KEBENARAN SEJATI) DAN TRUE (KEBENARAN) ...

Pernah gak, anda merasa gak cocok dengan postingan orang lain di facebook ini? ... Atau, pas anda bikin postingan, ada yang komentar, apalagi komentarnya panjang lebar melampaui statusnya, dan anda tidak cocok dengan komentar orang lain itu? ...Reaksi alamiah setiap orang, apalagi sedang "mode kadal", adalah begini, apapun yang berbeda dengan kita, itu adalah salah ... Pendapat orang lain, adalah"ancaman" bagi eksistensi kebenaran pendapat kita ...Mode fight or flight, lawan atau lari ...Oke, kita kaitkan uraian di atas, dengan gambar ... Gambar ini bagi saya, berbicara lantang tentang apa itu KEBENARAN HAKIKI (TRUTH) ... Dan juga apaitu TRUE (KEBENARAN) ... Serta, bagaimana hubungan antara keduanya ...Yang mampu menjangkau TRUTH atau KEBENARAN SEJATI, hanya Tuhan, hanya DIA ... Itulah sebabnya disebutkan, "Allah Maha Benar" ... Sementara manusia, hanya mampu menjangkau TRUE... Bukan TRUTH ... Lalu gimana kalau begitu? ...Anda perhatikan gambar ini lagi ... Sebenarnya, KEBENARAN HAKIKI-nya, cuman SATU ... Tapi setiap orang, punya cara masing-masing dalam melihatnya, yang menghasilkan TRUE ... Setiap orang, melihat TRUTH yang sama, menghasilkan TRUE-nya masing-masing ... Singkatnya, kalau kita berbeda pendapat, tidak selalu artinya "saya benar dan anda salah", atau sebaliknya ...Yang lebih tepat adalah, "saya benar dan mungkin juga, anda benar ... tapi meskipun kita sama-sama benar ... kita tidak menjangkau kebenaran sejatinya"... Kebenaran sejati itu, sudah merupakan wilayah Tuhan ... Jadi, kenapa kita harus ribut? ... Kenapa harus eyel-eyelan? ... Kenapa harus ngotot-ngototan? ...Persoalannya, kadang entah mengapa, manusia ini suka "kesurupan napsu" ingin jadi yang paling benar ...Apalagi kalau sudah pakai dalil buku suci ... Padahal, apa yang kita pahami atas buku suci, itu adalah TRUE... Bukan TRUTH ... Yang tahu sejatinya maksud sebuah ayat, hanyalah Tuhan ... Hanya DIA yang memahami TRUTH ...Niels Bohr, salah seorang sesepuh dalam ilmu fisika modern mengatakan, "lawan dari kebenaran, adalah kebenaran yang lainnya" ... Sehingga, saya kira, apabila kita tidak bisa setuju dalam satu pendapat yang sama ... KITA PERLU MENYETUJUI, UNTUK SALING TIDAK SETUJU ... Kita bersepakat, untuk tidak sepakat ... Clear?

.:: I'M EVERYWHERE ::.

Arif RhSiapa di antara anda, yang pernah nonton film sains fiksi berjudul, "LUCY"? ... Itu lho yang aktris utamanya adalah Scarlet Johansson, pemeran Black Widow dalam film The Avengers ... Sosok wanita bernama Lucy, dalam film itu diceritakan, karena terpicu serbuk biru bernama CPH4, terjadi perubahan dalam tubuh dia ... Sehingga otaknya berkembang, dan secara perlahan berfungsi 100 persen ...Skip skip skip ... Kita melompat ke bagian akhir ... Kita ingat baik-baik, dan amati adegan saat dia berada di laboratorium, bersama beberapa professor yang membantu Lucy ... Saat adegan ini terjadi, Lucy mengalami flashback, mundur ke masa lalu ... Mengakses memory tentang asal usul, atau sejarah tentang dirinya sendiri ... Dan kemudian, ia bertemu dirinya sendiri, dengan wujud bukan manusia di masa lalunya ... Dan setelah dia "mengenali siapa dirinya"... Apa yang selanjutnya terjadi? ...Setelah Lucy mengenali siapa dirinya ... Lucy bukan hanya mampu mengakses data memory dirinya saja, bukan hanya data tentang bumi saja ... Ia juga mengalami flashback, tentang asal usul alam semesta raya ini ... Sehingga ia bisa memahami, sejak kapan alam semesta ini ada, ada apa sebelum ini semua ada, dan sebagainya dan sebagainya ... Lalu, apa akibat dari teraksesnya hal ini? ...Akibatnya ... Kesadaran Lucy meluas, melampaui dimensi 1-2-3-4 ruang waktu ... Sehingga tubuh Lucy lenyap, tidak lagi mampu mewadahi kesadarannya yang meluas ... Tubuhnya berganti, tubuhnya adalah segala sesuatu ... Kesadarannya ada dimana-mana ...I AM EVERYWHERE ... AKU ADA DIMANA MANA... Tubuhnya moksa, lenyap menghilang ... Tapi kesadarannya, ada pada segala sesuatu ...Kalau kita kaitkan dengan kajian spiritualitas, sangatmirip prosesnya ... Amati saja ... Mayoritas isi semua buku suci, adalah tentang masa lalu ... Untuk apa kitabelajar masa lalu? ... Sekarang sudah modern, kok baca tentang masa lalu? ... Itu dia ... Mirip kayak Lucy tadi ... Jalan satu-satunya untuk mengetahui kebenaran, adalah belajar sejarah ... Buku suci itu isinya adalah "kisah-kisah kaum terdahulu" ... Ya itu sejarah khan? ...Dengan kita diajak menyimak masa lalu, belajar dari masa lalu ... Kita akan mengerti, asal usul kita sendiri... Dan saat kita sudah mengerti asal usul kita, kita akan bertemu diri kita sendiri ... Komplitlah sudah, perjalanan kita mengenali diri ... Nah, ada lanjutannya di sini, "barangsiapa mengenal dirinya, dia akan mengenal siapa Tuhan-NYA" ...Maka, tirai rahasia semesta pun akan tersibak ... Rahasia masa lalu, dimana kebenaran tersimpan, gilirannya akan terungkap ... Kita akan diajak flashback, diperjalankan mengarungi semesta nan megah seolah tak berbatas ini, asalnya darimana, sejak kapan ia ada dan sebagainya ...."Yang tahu jalan pulang ... Adalah mereka yang tahu darimana mereka datang" ... "Sangkan paraning dumadi" ...Hingga pada suatu titik, kita akan melebur dengan kesadaran semesta itu sendiri ... Pada level ini, kita baru menyadari, bahwa ada suatu kesadaran, yang maha luas, yang maha besar, yang ada pada segala sesuatu, ada dimana-mana, meliputi segala sesuatu, yang menggerakkan segala sesuatu ... Dan kesadaran itu seolah berkata ...I AM EVERYWHERE ... _/|\_

Sabtu, 25 Juni 2016

.:: ENAKNYA JADI MOTIVATOR ::.

Gobind Vashdev, Jadi Motivator itu enak,apalagi kalau sudah terkenal,kerjanya bentar tapi penghasilannya banyak.jangankan yang terkenal seperti yang sering ada di TV, golongan yang santai seperti saya bisa hidup berbulan-bulan bahkan setahun dari pekerjaan yang dilakukan satu hari.saya menyebut santai karena 80 % kegiatan saya adalah sosial alias NATO ( NO Amplop Thanks Only,)atau (No Amplop Transport Only), selain itu sejak awal menjadi profesional, saya tidak melakukan kegiatan marketing untuk menggaet klien, website dibuatin, buku dipaksa diterbitkan, proposal dibuat kalau di minta, kartu nama tidak punya.sekarang sudah 4 tahun kemana-mana ngga pakai sepatu apalagi jas dan dasi.Memang tidak semua orang punya kemampuan berbagi hal yang dirasa bermanfaat dengan sajian menarik di depan banyak orang, saya menyebut diri saya mendapat karunia untuk itu.memang saya suka belajar dan berbagi, ketika berkenalan dengan para motivator yang terkenal mulai saya tertular ilmu-ilmu yang mereka miliki, bagaimanamengembangkan finansial diri sendiri dengan mengembangkan bisnis orang lain.namun selalu ada yang mengganjal dalam hati , dan beberapa yang di dalam hati ini beberapa kali saya ungkapkan, alhasil saya 'dimarahi' oleh para trainer yang hebat-hebat itu.saya diyakinkan lagi dan lagi untuk mempunyai impian dan diminta untuk percaya bahwa suatu hari sukses akan didapatkan, membuang semua believe-believeyang menghambat terjadinya kesuksesan.Dan kita semua tahu sukses disini tidak lain dan tidakbukan adalah uang.Memang sangat menggiurkan disaat bicara dengan topik motivasi, kalau seminar lain seperti parenting, gaya hidup sehat, self healing menjualnya sudah murah, susah lagi namun seminar bagaimana mendapatkan peluang dan mengeruk pundi walau dijualmahal selalu dibanjiri peserta. Disisi lain perusahaan-perusahaan pun berlomba mengejarnya.Sebagian yang mengganjal dalam diri saya adalah:di dunia ini lebih banyak yang mana terjadi , hal yang kita harapkan atau tidak ?, jawabanya semua orang yang saya tahu adalah "tidak"kalau begitu mengapa kita memfokuskan diri, belajar mati-matian untuk mencapai , menggapai, meraih sesuatu dan bukan belajar menerima dan melepas kalau porsi tidak terjadinya yang kita harapkan lebih besar.kita diminta bersyukur, ikhlas dalam banyak kelas motivasi apalagi setelah film the secret muncul, tapi ujung-ujungnya seringkali kembali,mbahwa syukur dan ikhlas itu digunakan sebagai sarana untuk mendapat uang atau materi lainnya.Hampir semua pembicara yang saya tahu termasuk dirisaya sendiri mempunyai masalah yang sama dengan sebagian besar dari kita, seperti kecemasan, ketakutan, kemarahan, termasuk menunda-nunda, berpikir negatif dan lainnya., alias tidak wall The tak.bahkan kalau kita mau menengok lebih dalam , semua yang dibicarakan adalah untuk menasehati dirinya, mereka yang mengajar stress management biasanya suka stress, yang ngajar self healing biasanya sakit-sakitan atau punya penyakit, yang berbagi motivasi bermasalah dengan rasa aman dan rasa takut.Di panggung memang luar biasa, namun tak bisa dipungkiri bahwa inilah yang mungkin paling disukai peserta, terpanah dengan cerita yang to good to be true.Lalu satu lagi dan mungkin saya salah (dan semoga saya salah disini), yang ikut seminar-semianar kaya begini kan paling banyak kalangan menengah, Mereka ingin mendapatkan lebih dan mereka mencari cara ataupeluang untuk mengupulkan uang lebih banyak.jargonya hampir selalu sama, kalau saya bisa lebih kaya kan saya bisa membantu lebih banyak orang.Pertanyaanya , Dari siapa / tingkat atau kelompok mana kita mendapatkan uang itu? , apakah uang itu berasal dari orang kaya atau sebaliknya orang miskin?.saya tidak perlu menjawab, kita semua pasti sudah tahu, presentase yang di dapatkan petani, penjahit, dibandingkan pedagang dan pengusaha dalam makanan yang kita makan atau baju yang kita pakai.Kalau kita menjadi kaya raya , artinya uang kan ngumpul di kita saja, berapa banyak sih yang kita mausumbangkan?biasanya tidak lebih dari 10% penghasilan , jadi bila kita semakin kaya, maka semakin banyak uang ngumpul di rekening kita, dengan kata lain semakin banyak juga orang miskin yang uangnya berkurang.Di China ada sebuah kalimat ijak yang berbunyi : bila ada 1 kaya raya , maka akan ada 1000 orang miskin di daerah tersebut.Dunia kita belum sampai Pada tataran kesadaran pemerataan, secara sistematis dunia semakin kesini, malah membuat yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin.Pendidikan kita masih menyebut 'smart' pada mereka yang bisa memanfaatkan orang atau lingkungan sehingga mereka bisa mendapatkan yang mereka inginkan.padahal pendiri bangsa ini meletakan sila ke 5, gotong royong dan koperasi sebagai fondasi utamanya,Dari sedikit point yang terlintas yang saya tuliskan disini, bertahun-tahun lalu saya mengubah presetasi saya terutama di materi motivasi, dari yang fokus mendapatkan menjadi memberi, dari memanfaatkan menjadi memberdayakan, bukan bersaing namun bekerjasama, berlatih membesarkan hati agar mampu senang melihat orang lain bahkan pesaing mendapat keuntungan besar, serta mendorong orang untuk beraniberdoa pada Pencipta "ya Tuhan, terimakasih, rejekinya sudah cukup. mohon diberikan pada yang lainsaja yang lebih membutuhkan"Memang ini jalan yang jarang dilalui, melakukan semua ini mungkin berimbas pada kehilangan banyak projek dan mungkin berkurangnya saldo di bank namun saya mendapatkan yang lebih dari semua itu, yaitu hati dan pikiran yang damai._/|\_

Kamis, 23 Juni 2016

.:: JEBAKAN AHLI MAKSIAT DAN ORANG SOLEH ::.

Arif Rh Yang rusak akhlaknya, ahli maksiat, jebakannya adalah mengolok-olok yang sholeh dengan label, "sok sholeh luuu !!" ... Juga kejebak pada kebanggaan memamerkan kelakuan error dan dosa-dosa mereka ... Sebaliknya ... Yang akhlaknya sudah sholeh, kadang kejebak mengomentari dan menggunjingkan mereka yang akhlaknya rusak, dan mengolok-olok mereka ... Juga kejebak pada sikap, "merasa sayalah yang paling sholeh" ... Jadi ... Ya sami mawon asline ... Sama-sama melakukan dosa, hanya saja dosanya berbeda ... Lha yang lebih parah ... Sholeh enggak ... Tapi akhlak rusak banget kayaknya enggak ... Alias enggak jelas ... Masuk neraka, nanggung ... Masuk sorga belom cukup timbangannya ...

.:: WASPADAKAH ? PENYAKIT BATIN MEDSOS ::.

Arif Rh Di semua media sosial sebagai contoh di facebook, salah satu "penyakit bathin" yang bisa merasuk, adalah mabuk pujian dan kecanduan persetujuan ... Dan tanpa disadari, menjadi melekat dengan jumlah like, melekat dengan jumlah followers, bangga dengan jumlah share dan sebagainya ... Mereka yang terkena "penyakit bathin" ini biasanya menjadi takut tidak disukai orang ... Menjadi takut tidak disetujui orang ... Sehingga selalu berupaya menghindari membuat postingan yang beresiko tidak disukai dan tidak disetujui orang ... Obatnya biar sembuh? ... Beranilah sedikit, nakallah sedikit, dalam membuat postingan ... Niscaya engkau akan sembuh ... Atau setidaknya, saat dihujat, diserang, dikomentari kasar, akan terdeteksi, apakah seseorang mengalami "penyakit bathin" yang diuraikan di atas atau tidak ... Di facebook ini, apakah ada ketakutan tidak disukai orang? ... Ketakutan ditinggalkan followers ... Ada kekuatiran jumlah like menurun? ... Waspadai ... Barangkali itu adalah tanda-tanda ada yang salah di dalam dirimu ... Itu tadi obatnya ... Nakallah sedikit, beranilah sedikit, liarlah sedikit dalam membuat postingan ...

.:: PUASA SUNAH DAN BUDAYA JAWA ::.

Arif Rh Dalam khasanah kebijaksanaan jawa, dianjurkan berpuasa pada hari kelahiran kita dan juga pada hari lahir + 3 hari ... Misalnya anda lahir hari rabu, maka anda dianjurkan puasa pada hari rabu dan sabtu ... Itu menurut keilmuan budaya jawa ... Aku barusan tanya istriku, nabi Muhammad lahirnya hari apa? ... Kata istriku, nabi Muhammad lahir pada hari senin ... Loh ... Aku kaget ... Karena nabi Muhammad mencontohkan puasa sunnah senin kamis, yang sekarang diikuti umatnya ... Cocok donk dengan keilmuan jawa? ... Kan kalau lahir hari senin, puasanya yaa hari senin dan kamis? ... Yang jadi penasaran dalam pikiran saya ... Apakah nabi Muhammad sebenarnya mencontohkan puasa senin kamis? ... Ataukah beliau mempraktekkan puasa di hari lahir dan hari lahir + 3 hari, sama seperti keilmuan jawa? ... Tidak ada yang tahu ... Karena orang lebih mengikuti apa yang dilakukan nabi ... Dan bukan mengeksplorasi, apa keilmuan di balik yang dilakukan nabi ...

.:: YANG RUWET ITU PIKIRANMU ::.

ARIF RH

Kenyataan itu apa adanya, penilaian kita yang meruwetkannya ... Penilaian, adalah penyebab seseorang lari dari kenyataan, dan mengalami penderitaan ...

Rabu, 22 Juni 2016

.:: KUNCI SUKSES ::.

Ifan Winarno

kunci sukses itu gak ada.. karena sukses tidak mengunci maupun menutup.. sukses justru membebaskan..

.:: KALAU PUNYA MASALAH, BANTULAH ORANG LAIN ::.

Gobind Vashdev KALAU PUNYA MASALAH, BANTULAH ORANG LAIN Entah mengapa sebuah kalimat yang saya dengar di radio sewaktu saya masih di SD atau SMP masih menggumpal dikepala ini, kurang labih begini "menurut seorang psikolog, jika kita punya masalah, cobalah membantu sahabat atau orang lain yang sedarng dirunding masalah", kemudian lanjut penyiar itu "Bila kita mau menyempatkan menolong orang lain maka biasanya kita akan menemukan jalan keluar dari masalah diri ini" Sejak saat itu, diri yang merasa penuh dengan masalah ini, 'mencari' orang yang bermasalah dan mencoba untuk melakukan sesuatu, dan memang berkali-kali saya menemukan solusi atau paling tidak sebuah kelegaan. Ini memang terlihat paradoks, dulu saya berpikirnya keluar, yang kurang lebih seperti ini, "masa ketika kepala sakit-sakitnya malah mijitin orang lain",atau "masa kantong lagi kering-keringnya malah minjemin uang" namun semakin kita masuk lebih dalam menjelajah bathin, kita akan melihat fenomena keterbalikan ini. Pada etos Ramayana, inilah yang dilakukan Rama dalam perjalanannya ke Alengka mencari Shinta, belahan jiwanya yang diculik Rahwana. Rama membantu Sugriwa untuk mendapatkan istrinya yang diambil paksa oleh kakak kembarnya Subali. Prinsip paradoks inilah yang membawa saya melakukan olahraga/ yoga selagi perut di puncak keroncongan menjelang maghrib selama bulan Ramadhan ini. perlu diingat, olaraga atau Yoga di sini bukan dimaksudkan untuk mengalihkan rasa lapar, sebaliknya saya merasakan dan mendengarkan lambung yang berteriak minta makan serta tenggorokan yang minta air. inilah rahasianya, kita perlu mendekap sampai rasa yang sebelumnya tidak nyaman, yang hadir karena penolakan kita, menjadi teman yang tidak menggangu. Kita masih tetap merasakan lapar dan haus namun semuanya itu tidak membuat kita menderita. sama halnya dengan semua kekacauan pikiran atau bathin kita, duduklah dengan kekacauan itu, duduk dan selami dan dengan sabar sadari semuanya itu, bahkan kita tidak perlu memikirkan solusi, beri kepercayaan pada kesadaran bukan logika untuk memimpin dirimu. Kalimat Khalil Gibran "Semakin dalam kesedihan menggoreskan luka ke dalam jiwa semakin mampu sang jiwa menampung kebahagiaan"perlu ditambahkan sebuah syarat, syarat itu adalah kita perlu merawat goresan yang ada, bukan membiarkan, mengalihkan atau tidak dirasakan, sebaliknya kita perlu merasakan bahkan merayakan kehancuran hati seperti yang ditulis oleh Chin Ning Chu di bawah ini. Berbahagialah dan rayakan setiap kali hati anda hancur. Hanya saat hati anda hancur, cahaya depat masuk. Baru setelah anda merasakan dukanya penderitaan anda dapat tahu bagaimana orang lain menderita. Inilah tempat anda memahami empati. Inilah saatnya orang lain dapat melihat ke dalam mata anda, jendela jiwa dan melihat bentuk, kearifan, rasa kasih dan pemurnian kembali. Setelah merasakan kehancuran hati, anda akan menjadi lebih cantik dan menarik bagi dunia. _/|\_

Minggu, 19 Juni 2016

.:: TAK ADA YANG KEBETULAN ::.

"Tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Segala sesuatu terjadi karena ada sebabnya. Maka, tidak ada gunanya mengeluh jika takdir sudah datang mengetuk pintu."

Ifan Winarno

.:: NEGATIF DAN POSITIF THINKING ::.

Batas maksimal dari negative thinking yang berlebihan adalah "penghakiman" ... Batas maksimal dari positive thinking yang berlebihan adalah "hilangnya kewaspadaan" ... Negative thinking dan positive thinking, keduanya memiliki manfaatnya masing-masing, kecuali ia telah melampaui kadarnya, alias mencapai batas maksimalnya ...

Arif RH

.:: HAL KECIL ADALAH HAL BESAR ::.

Gobind Vashdev HAL KECIL ADALAH HAL BESAR Dijajaran teman atau sahabat bahkan keluarga saya menilai diri saya hidup dengan santai. Malah mungkin ada yang memberi saya label malas, saya tidak keberatan dengan cap tersebut bahkan terkadang bangga. Memang tidak umum di tengah gencar-gencarnya pembangunan fisik,pertumbuhan ekonomi seperti saat ini,dimana produktif adalah berarti memproduksi sebanyak-banyaknya, saya lebih sering "tidak melakukan apa-apa". ada yang datang dan berkata, "gobind kalau kamu mau mengurangi waktu santaimu mungkin akan ada lebih banyak tulisan yg tercipta, materi yang dibagi atau uang yang kamu peroleh" saya menjawab, "kalau saya tidak punya waktu santai pasti saya juga tidak punya bahan untuk ditulis dan dibagi " "waktu adalah uang" adalah kalimat yang telah memporakporandakan keselarasan kita dengan hidup. walaupun jumlah alfabet lebih banyak daripada jumlah angka, namun rasanya angka-angka lebih banyak terabur dan terhambur di otak kita semua. walau kita tidak langsung memikirkan uang, namun sebagian kegiatan kita di drive oleh angka yang tercetak pada lembaran-lembaran itu. "uang bukan segalanya namun segalanya perlu uang" saya ingin menambahkan kata "keinginan" diantara kalimat diatas menjadi "Uang bukan segalanya, namun segala keinginan kita perlu uang" Kebutuhan hidup yang memerlukan uang tentulah tidak banyak, namun keinginan untuk mendapat kembali penerimaan, pujian, pengakuan dan penghormatan yang dulunya banjir diberikan sewaktu kita kecil susah kita taklukkan. Tentu tidak ada yang salah, bagi siapapun yang mengejar pundi harta atau status, setiap orang bertumbuh sesuai dengan kesadarannya, kita pun selayaknya tidak menghakimi siapapun, setiap orang mempunyai masa lalu dan pengalaman fisik dan pikiran yang berbeda satu dengan lainnya. Kita semua ingin bahagia, kita mencari kebahagiaan sesuai dengan tingkat kesadaran kita masing-masing, mereka yang mencari diluar biarkan bermain diluar, akan tiba waktunya bel kesadaran memanggil masuk kedalam. Seperti kesepian tidak mungkin disembuhkan dengan berhubungan dengan orang diluar, begitupula penerimaan, penghargaan, penghormatan, dan pengakuan, semuanya hanya didapat dengan cara menerima dan menghormati sepenuhnya diri yang didalam. Kebahagiaan adalah hal yang sederhana, bahkan hal yang paling sederhana di alam ini, semua yang diperlukan untuk berbahagia ada didalam diri setiap makhluk. Mulailah bersyukur dari hal-hal kecil, lihatlah kilau pernak pernik indah yang bergelimpangan sepanjang jalan hidup ini, seperti kata orang bijak dibawah ini "Banyak orang gagal menerima nobel, oscar, Pulitzer, tetapi kita semua dapat memperoleh kesenangan-kese nangan kecil. usapan punggung, ciuman di belakang telinga, suara keras bas, bulan purnama, tempat parkir kosong, makanan enak, matahari tenggelam yang agung, sup panas. jangan resah karena ingin memperoleh penghargaan hidup yang hebat. Nikmati kesenangan kecil yang tersedia banyak untuk kita." begitu sering dan begitu banyak yang terlewat, dan mungkin kita baru akan menyadari ketika waktu tinggal sedikit lagi. disaat saya membaca kalimat manusia bijak dibawah ini, tidak terasa airmata mengalir dan menyadari kebenarannya walau belum mengalaminya "Di akhir hidupmu, engkau akan menemukan bahwa hal- hal dulu yg engkau pikir adalah hal-hal besar sebenarnya adalah hal-hal kecil, dan semua hal yg engkau pikir hanyalah hal-hal kecil yg tidak penting adalah hal-hal yg penting dan besar" Dan Saya juga ingin mengingatkan diri sendiri kembali dua kalimat yang dikatakan Prof. Morrie Schwartz dalam bukunya yg melegenda Tuesdays with Morrie "When you realize you are going to die, you see everything much differently" "If you accept that you can die at any time - then you might not be as ambitious as you are." Kematian adalah salah satu guru terbaik yang mengajarkan makna kehidupan lebih baik daripada siapapun, hanya dengan menyadari kematian secara penuh barulah apa yang kita jalani sekarang ini boleh disebut Hidup. _/|\_

Kamis, 16 Juni 2016

.:: KENAPA MASIH SAJA GUNDAH ? ::.

Arif Rh Uang udah banyaaak banget, kok masih hidup gelisah / gak tenang ... Udah menikah, istri cantik / suami ganteng, kok masih terasa hampa ... Udah sukses, kok merasa gundah gulana ... Udah punya anak lucu-lucu, eh kok masih menderita .. Udah punya kerjaan mapan bergengsi, kok masih susah bahagia ... Mengapa bisa begitu? ... Apa sebabnya? ... Kalau kita ibaratkan roda kehidupan, kayak ban sepeda motor, maka segenap aspek kehidupan kita, adalah jerujinya ... Roda, baru enak bergulirnya, kalau jerujinya sama panjang ... Kalau jerujinya gak sama panjang, meskipun rodanya bulat, tetep aja jadi terguncang-gunc ang ... Karena posisi poros roda, tidak sama terhadap velg-nya ... Kadang, orang tidak imbang, dalam membangun jeruji kehidupannya ... Kalau anda sibuuk banget meditasi / wirid, kok tetep gelisah? ... Ya iya lah, lha wong anda enggak kerja, gak punya duit buat hidup ... Jeruji aspek spiritual anda panjang, tapi jeruji aspek keuangan anda sangat pendek ... Kalau anda, sibuuk banget nyari duit, kerja melulu, kok tetap menderita? ... Ya iyalah, karena jeruji aspek keluarga anda (anak istri / suami / ortu), gak anda berikan perhatian yang cukup, sehingga sering terjadi pertengkaran ... Uang gak banyak-banyak amat, tapi kalau aspek kehidupan lainnya seimbang panjang jerujinya, hidup anda akan enak, ayem ... Uang melimpah ruah, dimana- mana, tapi kalau panjang jeruji aspek lainnya timpang, anda hidup dalam ketidaktenangan ... Ini adalah rumus sederhana yang perlu kita perhatikan ... Keseimbangan jeruji aspek roda kehidupan ... Hidup kita gak nyaman? ... Terguncang-guncang? ... Tidak tenang? ... Serasa ada yang kurang, dan di batin jadi ngawang-awang? ... Itu tanda, aspek kehidupan kita ada yang tidak seimbang ... Cari dan kenali, mana jeruji yang terlalu pendek ... Cari dan kenali, mana jeruji yang terlalu panjang ...

Senin, 13 Juni 2016

.:: IKHLAS TAPI MENGHARAP ::.

Gobind Vashdev, Berbagi penelitian terakhir memang semakin menguatkan bahwa dalam pencapaian keinginan, prosentase lebih besar diperoleh seseorang yang melepaskan hasil daripada mengenggamnya. Namun entah program apa yang ada dalam, diri ini seringkali merasa belum sreg, ada yg kurang pas atau bukan jenis "keikhlasan' ini yang pas dengan kesadaran di dalam. Walau kedua metode diatas mempunyai cara berbeda, jalan berbeda,kesadarannya juga mungkin berbeda namun tujuannya tetap sama, yaitu menggenapi keinginan. "Ayo kamu perlu lebih ikhlas lagi, kalau ikhlas biasanya malah lebih dapat" "dilepas saja, nanti kan datang sendiri" Begitulah kurang lebih kata-katanya. Terkadang saya juga mengucapakan walau setelahnya harus "bertengkar" dengan suara lain di dalam. Kalimat yang terdengar seperti motivasi spiritual diatas ini seolah mirip dengan melepas kepala dan mengikat buntut. Ikhlas tapi juga berharap besar. Keikhlasan versi saat ini adalah kesadaran yang sama sekali tidak memperdulikan hasil. Mendapatkan tidak lebih baik daripada tidak mendapatkan dan tidak mendapatkan bukan lebih jelek daripada mendapatkan. Mendapat atau kehilangan mempunyai rasa yang serupa. Sakit sehat, susah senang, sama-sama syukur, sama- sama senyum. Memeluk kedua sisi hitam dan putih dan disaat yang sama juga tidak memihak keduanya. Equanimity bahasa inggrisnya, yang positif tidak digenggam dan yang negatif tidak ditendang Suara di dalam yang bergaung tetang keikhlasan ini sangatlah 'menganggu' ego yang bersemayam di diri ini, namun ku biarkan kegelisahan ini sebagai bel yang selalu mengingatkan tujuan hidupku, yaitu beserah untuk tidak menjadi apa-apa dan bukan siapa-siapa.

Senin, 06 Juni 2016

.:: PASSION ::.

"Kalau kau tak melihat sisi terang dalam hidupmu, maka poleslah sisi gelapnya hingga mengkilap "
Ivan W

Minggu, 05 Juni 2016

.:: SABAR ITU....::.

Gobind Vashdev
SATU LAGI TENTANG SABAR
Setiap posting atau berbicara kesabaran, selalu ada
yang berkata,
"kita manusia Pak, jadi namanya sabar kan ada
batasannya", "ngga bisa kita terus-terusan sabar
kan?" atau "kalau kita selalu sabar, nanti lama-lama
kita sendiri yang kecapekan."
Bila seseorang mau marah dan kemudian orang tersebut
bisa menahan emosi yang akan meledak tersebut, kita
sering menyebutnya sebagai orang sabar.
kata "sabar" sangat jauh dari arti menahan amarah,
seseorang yang sabar mempunyai mekanisme dalam
dirinya dimana gesekan ego yang menimbulkan api
kemarahan tidak terjadi.
Sebaliknya kata "Sabar" dan "Sadar" sangatlah
berdekatan, hanya manusia sedang sadar yang bisa
bersabar.
mereka-mereka yang menyadari gerak pikiran, mereka
yang menikmati proses dan juga mereka yang hidup di
saat ini (present moment) adalah orang orang yang
sadar, mereka tidak menuntut hidup harus terjadi sesuai
dengan keinginannya, namun ia tunduk dan mengalir
dengan hasrat dari semesta.
orang yang sabar bukan orang yang sekedar menahan
ketika tekanan datang namun memanfaatkan tekanan
untuk meningkatkan kemampuannya.
Mirip seperti pepatah Tiongkok yang berbunyi "ketika
badai datang, sebagian orang membangun tembok,
sebagian lagi mendirikan kincir angin".
mereka yang menahan juga pastinya membenamkan emosi
adalah bagaikan mereka yang menanam ranjau di hatinya
sendiri, yang suatu saat bila tercolek akan meledak.
seseorang yang sabar sangat menyadari bahwa
kemarahan tidak terjadi karena sebab dari luar,
kemarahan timbul 100% karena sebab dari dalam.
dengan kata lain tidak ada seorangpun atau kondisi
apapun yang mampu membuat seseorang marah, semua
kemarahan terjadi karena kita ingin dan bahkan
memaksakan kondisi tertentu, dan kita semua tahu
bahwa keinginan sumbernya dari dalam.
Disini bukan saya mengatakan kita tidak boleh
berkeinginan, kalau saya tidak punya keinginan maka
tidak mungkin tulisan status fb ini ada. Keinginan
adalah hal yang wajar dan alami, namun yang menjadi
tantangan adalah apakah kita mampu untuk tidak
melekat pada keinginan tersebut? Dengan kata lain
mampukah kita ikhlas menerima kejadian yang berbeda
bahkan bertolak belakang dari apa yang kita harapkan?
jika seseorang memahami pikirannya, tidak hanya
sekedar tahu atau mengerti secara intelektual, maka
orang tersebut juga akan mampu mengerti apa yang
terjadi disekitarnya. orang-orang ini tidak memerlukan
usaha mati-matian merubah hal diluar, ia hanya fokus
dan fokus untuk merubah didalam.
Ketika didalam beres maka tidak ada satu halpun diluar
yang bisa membuat kita marah, sebaliknya tatkala di
dalam kacaubalau maka apapaun yang terjadi diluar
akan terlihat amburadul.
Dibandingkan dengan diluar, memahami apa yang didalam
tentu jauh lebih sulit, karena kita tidak terbiasa melihat
kedalam, apalagi memahami tentang kesabaran. untuk
menjadi ahli sabar syarat utamanya adalah kita harus
memahami semua hal lainnya, dengan arti lain kita harus
sabar meniti satu-persatu bagian dalam diri.
kita bisa melihat sebuah simbolik sempurna didalam
Islam dimana Asma-Ul Husna atau 99 Nama Allah
yang dilambangkan dengan 99 butir yang membentuk
tasbih.
Kesabaran (As Shabuur) berada di paling akhir, yang
saya artikan bahwa untuk mencapainya kita perlu
perjalanan panjang yang memerlukan kesabaran untuk
melewati 98 lainnya.
dan satu lagi bahwa setelah As Shabuur, butir
selanjutnya kembali bertemu dengan yang pertama Ar
Rahman (Maha Pengasih). Sabar dan kasih sangatlah
berdekatan, maka itu tidak salah kalau ada pepatah
yang berbunyi bahwa "orang sabar itu dikasihi Tuhan."
_/|\_

Simulacra & Perversion

  Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...