Kamis, 02 Februari 2017

MENCAPAI KESEMPURNAAN ?

MENCAPAI KESEMPURNAAN ?
Manusia dari berbagai macam komunitas merayakan
hari besar tokoh kesempurnaannya.
Buddha mencapai kesempurnaan.
Kwan Im mencapai kesempurnaan.
Arjuna mencapai kesempurnaan.
Muhammad manusia sempurna.
Yesus, kesempurnaan yang menjadi manusia
Rama Krishna, Radoswami, ...dst.
Masalahnya, apakah kita sekarang sadar bahwa ideal-
ideal kesempurnaan itu justru yang menjadi akar
penyebab munculnya segala macam permasalahan
cacat-cela di dunia kita saat ini???
Ketahuilah,...bahwa sebuah peniruan pencapaian
kesempurnaan akan selalu berakhir menjadi suatu
kejahatan, kekejian, cacat cela yang luar biasa
sempurna tersembunyi tertutupi. Pure Evil. Dosa yang
mencapai kesempurnaaannya! Perfectionism, Self-
righteousness, Truism, Justice, dsb adalah akar dari
kekerasan, kekejaman-kekejaman para tiran yang
telah menghiasi dunia dengan cucuran darah korban
yang tumpah membasahi lembaran sejarah
kemanusiaan.
Kesempurnaan bukanlah dicapai dengan jalan
BERUSAHA menjadi sempurna, melainkan dengan
mampu menerima segala sesuatu sebagai-mana
adanya : kecacat-celaan kita, kelemahan, kegagalan,
kemarahan, kecemburuan, sakit hati dsb segala
macam seluk-beluk derita dan keluh kesah diri kita
sebagai individu manusia dalam hubungannya dengan
manusia-manusia lain.
Tidak ada kesempurnaan di dunia ini. Segala
sesuatunya adalah ilusi. Bagaimana mungkin
mencapai kesempurnaan dari ilusi? Yang anda
temukan pada akhirnya hanyalah kesempurnaan-de
lusional. Karena sudah menjadi kodrat bahwa apa
yang ada di alam bawah (Under World) ini hanyalah
sebuah bayangan atau ilusi yang pecah, yang tidak
sempurna dari pola-pola yang ada di alam atas (Upper
World). Maka manakala kita sebagai darah dan
daging atau sebagai mahluk di dunia alam bawah
yang material ini memaksakan diri untuk mencapai
kesempurnaan, maka hasilnya adalah bencana.
Karena kesempurnaan bukanlah suatu yang material di
dunia bawah ini, melainkan UNDERSTANDING
terhadap apa yang terjadi sebagai manifestasi
ketidaksempurnaan dari apa yang sempurna di Alam
Atas. Jadi dengan kata lain, janganlah mengejar
kesempurnaan, melainkan pahamilah
ketidaksempurnaan di dunia bawah ini sebagai
sebuah kesempurnaan sistem yang lebih tinggi. Bila
anda bisa menembusi itu, maka dikatakan anda
mencapai "kesempurnaan". Tokoh-tokoh yang saya
sebutkan di atas bukan mendunia dengan
kesempurnaan dalam anggapan kalian, mereka
menjadi sempurna karena penembusan BATIN-nya.
Karena dengan penembusan itu, anda akan terbebas
dari dera ketidakpuasan di alam bawah ini. Dengan
demikian, manusia dapat belajar untuk hidup secara
bersama harmonis dalam ketidak-sempurnaannya
masing-masing untuk saling mengisi dan melengkapi.
Mulai mampu untuk menata ketidak-sempurnaan
yang ada di alam bawah ini dengan pendekatan-pend
ekatan yang bijak dan welas asih sesuai dengan sikon
dan tuntutan zamannya. Mampu untuk memberikan
pengarahan dan pemahaman sesuai kemampuan dari
rombongan masyarakatnya untuk memahami dan
menerapkan...secara tidak sempurna....sebagai batu
pijakan ke tahapan yang berikutnya. Setahap demi
setahap menuju tatanan yang lebih mulia tanpa
mengorbankan / meninggalkan seorang/sebuah pihak
pun (step by step toward Higher Order without
abandoning someone left behind). Dengan kata lain,
selama jiwamu bertumbuh untuk memahami
kehidupan
...selama jiwamu tidak menyerah menghadapi
hidup....
...selama jiwamu senantiasa belajar untuk
mengasihi...
...selama jiwamu mampu bangun lagi setelah jatuh...
...selama jiwamu bisa menemukan hikmah di dalam
setiap kemelut...
...selama jiwamu tetap tenang berimbang dalam
ombang-ambing gelombang samudera kehidupan...
... selama jiwamu mampu menemukan kejernihan
dalam tiap kekeruhan...
... selama jiwamu mampu melihat pengajaran-Nya
dalam setiap musibah...
... selama jiwamu mampu mengalahkan keinginan /
kepentingan dirimu sendiri,
... selama dirimu mampu merasa berimbang di
tempat yang goyah... lapang di tempat yang
sempit....ringan di tempat yang berat.... merasa
mantab di tempat yang rendah....kemuliaan dalam
kegagalan....tetap dihormati dalam kekalahan....ke
sederhanaan dalam kerumitan,
...artinya anda sudah satu langkah berjalan menuju
kesempurnaan itu.
Karena realisasi hal-hal di atas baru akan terjadi bila
batin telah menembus. Maka dikatakan sebuah
pengertian yang menembus lebih berharga dari hapal
ribuan kalimat.
Just be (Its fruit is wisdom)
Aware (Its fruit is knowledge)
...and feel BLISS anytime anywhere.
=Sat-Chit-Ananda=
and KNOW....
I AM THAT ! (Tat Twam Asi)
I AM WHO I AM ! ( YHVH ; Ehyeh asher ehyeh)
Ingsun iku urip sejati, sejatining urip ya iku Ingsun.
Dan resepnya
sudah pernah saya tuliskan : skeptisisme sehat = tidak
100% percaya dan tidak 100% tidak percaya. Terus
menyelidik. Secara lieteratur, lapangan dan laku
praktek. Pisahkan fact dan opinion. Pisahkan
fraudulent opinion dan posiible opinion. Always keep
open mind.
Itulah maka target akhir saya bukankah nyembah A
atau nyembah B. Bukan pula kasih, keadilan atau pun
bahkan "pencerahan" (personal emancipation).
Melainkan INTEGRITAS, TAMIM. Apa bahasa arabnya
kalau bukan TAUHID?
Nur Jagad
Hanya butuh 1 langkah lagi saja manusia dpt melihat
realitas permukaan.
Krana pada dasarnya manusia pandai utk menilai org
lain atau ajaran agama lain ... sangat pandai malah.
Contoh org yg beragama islam sangat pandai melihat/
menilai ajaran kristen ... bgt juga org yg beragama
kristen sangat pandai melihat/menilai ajaran islam.
Semua celah kekurangan/penyimpangan mereka
sangat ahli mengkritiki.
Nah cobalah melangkah 1 langkah lagi utk melihat/
menilai ajaran agama sendiri dan menilai diri.
Disini akan keliatan mana yg bisa belajar dan
menggarap utk melihat realitas.
Sulit? Tidak juga ... hanya butuh mencari kedalam dan
di renungkan saja.
Rahayu !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Simulacra & Perversion

  Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...