Jumat, 30 September 2011

▲ MENGHENYAK JIWA ▲

“Indah langitku kembali
mendung bergemuruh
menggelegar menghempas dinding
hati yang telah terukir rasa...

Rasa Memengap, terkungkung jarum-
jarum waktu dan sempit ruang
serta sedikit celah menafaskan
kerinduan...

Jelitamu terlalu angkuh
menyayat matahati mengurai
setumpuk hasrat...
terpuruklah jasad menghimpit
tulus jiwa mengulum
sembilu terpasung luang...

hmm... sempurnalah duka melara
cinta...
Bisa apa aku ? Bila tiba harus ku
usung derai nestapa ini...

Aku pamit dari cinta... tapi tidak
untuk segenap tulus rasa yang
telah indah menitis dilubuk hati...

Maaf tersaji kecewa duhai
jelita hati terindah...”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Simulacra & Perversion

  Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...