Minggu, 20 November 2016

ZIKIR REPTIL

Muhammad Nurul Banan, ZIKIR REPTIL Setiap kali saya zikir, saya menganfirmasikan ke alam semesta, "Yā Allāh, ij'alnā min makārimil akhlāq (Ya Allah, jadikan kami bagian dari akhlak mulia)". Suatu hari saya sedang enek dengan mertua, lalu saya zikir dengan affirmasi "akhlak mulia sebagaimana harmoninya sistem alam semesta", esoknya tanpa sengaja saya duduk satu meja dengan mertua, dan--yang semalam hati kami masih ruwet--tiba-tiba mencair hanya lantaran ngobrol sesaat. Semesta membukakan jalan harmoninya. Istri saya pernah terkena Kelenjar Getah Bening, stadiumnya kankernya belum tinggi, saya zikir tidak minta kesembuhan tidak apa, hanya mengafirmasi keharmonisan sistem akhlak semesta, dan semesta berkenan membukakan keharmonisannya. Cuma terapi pijat di desa tetangga, sekitar 5 km dari rumah saya, alhamdu li-llāh sembuh, tanpa kemoterapi ataupun mengikuti terapi medis modern. Ketika saya punya masalah, dan ternyata sumbernya adalah kesalahan saya, semesta berkenan memberikan koreksinya kepada saya. Saya ubah sikap, lalu banyak keharmonisan yang saya temukan. Yang saya lakukan, ketika zikir, pikiran saya fokuskan untuk menyaksikan keharmonisan semesta, biasanya membayangkan gambar Almagest Claudius Ptolemaeus, dimana seluruh planet-planet bergerak harmoni mengelilingi Bumi. Planet Venus, planet Bulan, planet Markurius, planet Matahari, dll., bergerak random namun sinergi di mustaqar (orbit)-nya masing-masing untuk mencapai ajalin musammā (periode orbital planet atas Bumi). Bumi sendiri diam tidak melakukan revolusi juga tidak berotasi, planet-planet lain lah yang bergerak mengelilingi Bumi untuk melayani Anda pemilik kesadaran hati nurani. Planet-planet sujud bergerak tunduk melayani pusat alam semesta yakni Bumi. Planet Bulan, planet Matahari dengan bergerak pada mustaqar dan manāzil-nya masing-masing berbagi cahaya sebagaimana kodrat Yin dan Yang, mereka semua sujud pada pusat akhlāqul karīmah yakni diri Anda yang berada di Bumi. Semua ditundukkan dan disujudkan untuk melayani akhlāqul karīmah. Dan hanya Anda lah pemilik kesadaran akhlāqul karīmah, berarti pusat alam semesta adalah diri Anda. Anda tinggal di Bumi, maka sesuai tujuan penciptaan, semua orbit planet-planet mengelilingi Bumi, planet-planet sujud melayani Anda. Jadi alam semesta tunduk pada akhlak, mereka berkenan melayani Anda karena Anda satu-satunya makhluk yang punya potensi akhlak. Akhlāqul karīmah lah yang bisa menundukkan, menyinergikan, dan mengharmoniskan alam semesta. Sebab ini, ketika saya zikir, affirmasi zikir saya untuk mencapai ketinggian akhlāqul karīmah. Dan benar, apapun masalah yang saya hadapi, dengki, sumpek, susahnya kerezekian, kebencian, lemah, hingga penyakit, dan semua problem-problem keseharian lantas alam semesta membukakan jalan harmoninya sendiri untuk saya, asalkan kesadaran zikir saya memohon akhlak mulia. Suatu waktu saya merasa direndahkan sekelompok orang. Saya mantap mengalihkan affirmasi zikir saya untuk membesarkan diri saya, tujuannya biar mereka terbungkam. Ibaratnya kalau mereka dalam kerezekian dapat 1000 saya harus mencapai 2000, kalau mereka dalam pangkat jadi camat, saya harus mencapai bupati, kalau mereka cuma naik motor, saya harus naik mobil. Affirmasi zikir tersebut terus saya lakukan. Tiga hari kemudian, efeknya sudah saya rasakan. Tanpa saya sengaja nimbrung bergaul dengan teman-teman, saya merasa direndahkan, ada rasa tersinggung. Saya bermaksud agar dihormati, malah jadi orang tersisih. Punya problem keuangan, tidak menemukan jalan keluar selain hutang. Banyak sekali kejadian-kejadian keseharian yang membuat muka saya ciut, hati gelisah, dan saya menjadi sensitif. Lantas saya jadi mengangguk dengan "Map of Consciousness" dari David R. Hawkins tentang Force vs Power, level kesadaran tertinggi ternyata Pencerahan Diri. Hal-hal seperti ketidakmelekatan, melihat dunia apa adanya, netralitas, kepasrahan, cinta kasih, sabar, nrimo, syukur, ketenangan dan keseimbangan batin, serta masih banyak hal positif lainnya adalah hal-hal yang selalu diajarkan pada agama atau tradisi spiritual apapun. Level kesadaran Enlightenment atau pencerahan adalah level energi yang tertinggi. Menyadari sepenuhnya akhlāqul karīmah sebagai wujud inti kesemestaan adalah level tertinggi sistem alam karena diri manusia adalah pusat alam semesta. Semesta terbentuk dalam sinergi harmoni sebagai wujud sistem akhlāqul karīmah, sehingga kemudian ketika saya zikir dengan affirmasi mencapai akhlāqul karīmah, efeknya saya banyak menemukan kejutan-kejutan kebahagiaan. Saya juga jadi ingat dengan Otak Reptil, konsep Triune Brain dari Paul D. Maclean. Otak Reptil ini tugasnya mengatur gerak refleks dan keseimbangan koordinasi pada tubuh manusia. Otak Reptil inilah yang memberi perintah tubuh kita bergerak jika terjadi bahaya atau melindungi diri kita dari bahaya fisik dengan pendekatan "lari" atau "lawan”. Ketika Otak Reptil ini aktif, orang tidak dapat berpikir, yang berperan adalah insting dan langsung bereaksi. Ia aktif apabila seseorang merasa takut, stres, terancam, marah, kurang tidur, atau kondisi tubuh lelah. Kita adalah bagian dari mamalia, tentu Otak Reptil tersebut ada dalam mentalitas kita. Ketika kita merasa tersinggung, refleks kita ingin melawan untuk menang, ketika kita merasa rezeki seret, kita akan bangkit mendirikan shalat Dhuha, ketika kita merasa dibenci orang, kita akan mengamalkan wirid atau mantera pengasihan, ketika kita merasa ditolak cinta, kita lari ke dukun minta pelet, ketika kita terhubung dengan semangat nasionalisme kita akan teriak "merdeka", ketika kita terhubung dengan patrotisme religius kita akan teriak "Allāhu Akbar", dan banyak lagi kerja Otak Reptil pada diri kita. Menggunakan Otak Reptil atau Neokortek sebenarnya penurunan kesadaran, karena manusia telah diprogram akhlāqul karīmah, di dalam diri manusia ada kesadaran tertinggi di alam semesta. Lalu ketika si manusia berbuat sesuatu karena insting reptilnya, seperti saya yang zikir dengan kesadaran ingin mencapai kebesaran diri, atau seperti seseorang yang mengamalkan wirid dengan tujuan mencapai faidah tertentu, sebenarnya zikir seperti itu adalah "zikir reptil", pengamalnya turun level dari derajat akhlāqul karīmah menjadi derajat hewan mamalia. Karena ini, bagi saya, affirmasi zikir, affirmasi meditasi, affirmasi kerja, affirmasi ibadah terbaik adalah "ij'alnā min makārimil akhlāq", syukur hingga mencapai ikhlas, yang saya sendiri tidak tahu ikhlas itu apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Simulacra & Perversion

  Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...