Bangsa kita sangat rentan terhadap perpecahan. Ini
adalah akibat dari kerentanan raga dan keringkihan jiwa
yang sudah ditanam, ditumbuhkan dan dibangun dari
sejak kecil.
KERENTANAN RAGA
Ketika kecilnya, pemuda yang mudah sakit ini,
mendapatkan "over-protection" dari orangtuanya. Bisa
dimengerti, mungkin karena terlalu sayang. Gerah sedikit
AC dibuka, dingin sedikit dikasih jaket. Kena keringat
sedikit langsung di lap. Kena debu dikit langsung dicuci.
Sakit sedikit langsung dikasih obat. Sakit lebih banyak
langsung dibawa ke Dokter. Sulit sedikit langsung
ditolong tanpa dibiarkan berusaha terlebih dahulu. Ia
dijaga dari semuanya.
Ia difilter dari banyak realita yang sebenarnya bisa
berfungsi sebagai bahan pembelajaran
Ia dijaga dari dari segala 'physical challenge; yang
sebenarnya dapat membangun ketahanan dan kekuatan
fisik.
Bandingkan dengan banyak anak-anak dari pedesaan,
pantai, gunung, secara fisik dan mental mereka terbiasa
untuk ditempa, relatif tak mudah sakit oleh infeksi dan
tantangan fisik dari luar; karena fisik mereka terbiasa
oleh berbagai "challenge" dan perlakuan luar.
KERINGKIHAN JIWA
Dari kecil banyak dari kita yang mendapatkan "over-
protection" dari segala keanekaragaman perbedaan;
perbedaan ideologi, sosial, dan teologis. Mereka
diproteksi dari friksi sosial yang sebenarnya dapat
memperkuat mental dan psikologisnya.
Anak-anak kita terbiasa dilindungi dari segala "paham
dan keyakinan eksternal"; dan disuntik dengan doktrin
untuk 'menjauhi, tidak menyukai, memusuhi, bahkan
membenci' terhadap cara hidup lain, terutama dalam
bingkai dan sendi keyakinan.
Mereka diajarkan untuk hanya bermain, berkumpul,
beraktifitas dengan sesama keyakinan saja. Mereka
didoktrin tentang hal-hal yang "buruk"dari cara
pandang keyakinan lain.
Mereka ditakut-takuti, bahwa segala hal yang berkaitan
dengan keyakinan lain akan membahayakan; akan
membuat tersesat.
Mereka tak diberi kesempatan untuk menjadi dewasa
secara mental; untuk memahami bahwa keanekaragaman
adalah bagian dari peraturan dan karakter alam;
ARAHAN BUKAN "PROTEKSI"
Biarkan anak-anak kita menjadi anak yang memiliki
daya tahan terhadap tempaan; baik lingkungan alam
ataupun sosial. Orangtua tentu selayaknya menjaga;
namun menjaga bukan berarti menutup mata, telinga dan
rasa-nya; anak-anak kita harus menjadi anak-anak
yang tajam indera-nya.
Jika anak-anak bangsa kita dewasa secara mental,
maka tak akan menjadi seperti bangsa kita yang
sekarang; yang mudah disekat, dipecah-belah,
dikhawatiri, ditakut-takuti, digiring ke arah mana saja
yang mereka ingini.
Pribadi yang sadar dan paham akan realita keragaman
akan menjadi pribadi yang cerdas, memiliki karakter kuat
dan tak mudah goyah, karena seluruh pilihan melalui
filter pengalaman empiris; bukan berdasarkan "katanya";
menjadi pribadi-pribadi yang percaya diri yang
berdasarkan kemampuan yang memadai.
Anak anak kita tidak selemah yang mungkin kita duga.
Ini adalah Blog Pribadi Segala resiko menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing. Semoga Semua Mahluk Berbahagia Rahayu!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Simulacra & Perversion
Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...
-
Muhammad Nurul Banan, KARAKTER ORANG LAIN SEBAGAI SUMBER KEREZEKIAN Beberapa bulan lalu saya menaikan daya listrik rumah saya, menjadi 38...
-
Danz Suchamda, MEDITASI BUKAN BERARTI SEKEDAR TEKNIK Meditasi adalah suatu keadaan menjaga kesadaran dan perhatian secara terus m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar