Senin, 09 Mei 2016

.:: UNTUK YANG MERASA BERAT HADAPI HIDUP ::.

Gobind Vashdev
UNTUK YANG MERASA HIDUP INI BERAT
"Bapak gobind , bagaimana mengatasi hidup yang terasa
berat , segala sesuatu mau dilakukan susah sekali..apa
yang bisa mulai saya lakukan ya?"
Seperti dalam kehidupan fisik ini, bila kita susah
berjalan atau melangkah, kita memerlukan bantuan, bisa
merupakan tongkat atau papahan orang lain.
namun yang penting diingat adalah bahwa tongkat dan
papahan adalah bantuan untuk sementara dimana kita
selayaknya tidak tergantung olehnya.
Seperti anak kecil yang ingin berjalan, orangtuanya
membelikan Baby Walker, alat ini tentu tidak boleh
digunakan selamanya bukan?
Kehidupan ini terasa berat bukan karena kehidupan ini
yang berat namun kemampuan kitalah yang terbatas.
Setiap hari saya melakukan olaraga dan seminggu sekali
saya menganggat barbel sebesar 7,5 kg, beban ini
adalah capaian maksimum saya saat ini.
Beban ini sangat berat saat ini, tapi kalau mau saya
bandingkan dengan belasan tahun lalu, pada saat itu
saya mampu mengangkat belasan kilo, mengapa?
karena pada saat itu saya lebih sering melatihnya.
Demikian pula kehidupan ini, tidak ada cara lain, bila
kita ingin membuatnya ringan maka latihan dengan
disiplin tinggi adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar.
Memang tidak gampang selalu disiplin berada di rel
kehidupan ideal yang kita inginkan apalagi ketika
tawaran belok kanan dan kiri sangat menggiurkan.
Dahulu saya meyakini pribahasa "berakit-rakit ke hulu,
berenang-renang ketepian"
namun sekarang saya menemukan kalimat yang lebih
cocok untuk memompa semangat saya.
“There are two types of pain you will go through in life,
the pain of discipline and the pain of regret. Discipline
weighs ounces while regret weighs tonnes.” - Jim rohn
"Ada dua kepedihan/kesakitan yang harus kita jalani
sepanjang kehidupan ini, sakit karena disiplin dan sakit
karena penyesalan. Disiplin beratnya beberapa ons dan
penyesalan beratnya berton-ton."
Dalam bahasa lebih sederhana -" Harga disiplin selalu
lebih rendah daripada harga penyesalan"
Thomas Henry Huxley dengan sangat baik mengatakan
"Mungkin hasil paling berharga dari semua pendidikan
adalah kemampuan untuk memaksa dirimu melakukan hal
yang harus kamu lakukan,saat hal itu harus dilakukan,
baik kamu menyukainya ataupun tidak"
Tetap disiplin adalah sesuatu yang harus kita usahakan
tanpa henti seperti apa yang di ucapkan Konfusius yang
Agung : "Orang yang baik memperkuat diri mereka
sendiri tanpa henti"
Buku bagaikan tongkat, teman yang baik atau
perkumpulan yang positif seperti papahan, semua ini
adalah cara bagaimana kita terus tetap termotivasi dan
bersemangat, namun apakah kita MAU melakukan
latihan atau tidak sepenuhnya adalah tergantung dari
diri sendiri tepatnya kesadaran diri ini.
ABC (Awareness Before Change) Kesadaran adalah
pembuka pintu untuk perubahan.
ketika saya sadar bahwa hidup ini sangat berarti maka
disaat keluhan mampir pada perjalanan hidup, ia tidak
punya ruang untuk duduk apalagi menginap.
Ketika seseorang sadar bahwa tubuh manusia adalah
karunia yang tak terhingga (bayangkan bila saat ini
Anda tidak mendapat karunia tubuh manusia) maka ia
tidak akan mensia-siakan setiap detik yang berlalu,
sebaliknya ia akan merawatnya dengan makanan dan
aktivitas terbaik.
"Dan apakah Sadar itu pak?"
Teringat di India, beberapa tahun yang lalu sewaktu
saya dan Istri bertemu Yongey Mingyur Rimpoche
"Kesadaran bagaikan lampu"
Mirip seperti masuk ke sebuah rumah mewah dengan
perabotan lengkap namun tidak ada sedikitpun cahaya,
kesadaran adalah lampu/lilin yang membuat kita melihat
bahwa apa saja yang kita perlukan untuk hidup
bermakna dan berbahagia semuanya tersedia didalam.
_/|\_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Simulacra & Perversion

  Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...