Selasa, 01 Maret 2016

.::CERMATI, NASEHAT ATAU CURHAT?::.

Arif RH,
Sepanjang hidup, setiap dari kita, pasti pernah menerima
nasehat ... Entah itu nasehat dari orang tua ...
Nasehat dari teman ... Nasehat dari tetangga ...
Nasehat dari guru ... Nasehat dari sahabat ... Dan
sebagainya ... Nasehat adalah sebuah untaian kata,
yang ditujukan agar sesuatu menjadi lebih baik ...
Misalnya, saya sering dinasehati teman, agar
membiasakan berolahgara ... Supaya body saya lebih fit
... Ini nasehat yang benar adanya bagi saya ...
Namun ternyata saya amati, tidak semua nasehat itu
baik ... Tidak semua nasehat itu berguna ... Bahkan,
beberapa nasehat bisa menghancurkan kehidupan kita ...
Lho? ... Kok bisa? ... Iya, bisa menghancurkan,
meskipun tidak diniatkan menghancurkan ... Bisa
menghancurkan? ... Serius? ... Iya serius ...
Mengapa? ... Kok bisa terjadi demikian? ...
Begini ...
Nasehat, ternyata juga dilatari oleh riwayat hidup dan
keadaan yang memberikan nasehat ... Ada unsur
keyakinan pribadi, di dalam sebuah nasehat ... Nah,
yang perlu kita perhatikan adalah, latar di balik nasehat
ini ... Iya ... Karena tanpa memahami latar di balik
nasehat ... Sebuah nasehat bisa menjerumuskan ... Atau
lebih tepatnya, kita terjerumus ...
Sebagai contoh begini ... Saya sering banget ketemu
orang, yang memberikan nasehat begini ... "Uang itu
bukan segalanya ... Sukses itu tidak selalu uangnya
banyak" ... Nasehat itu tidak saya katakan salah lho ya
... Tapi yang menarik ... Saat nasehat itu diselami, latar
filosofinya beda ...
Ada orang yang memberikan nasehat yang di atas itu ...
Dia sangat kaya raya ... Finansialnya berlebih ... Dan
dia menjelaskan, kenapa nasehat itu keluar dari
mulutnya ... Ohhh begini begini begini ... Dan beberapa
orang lainnya, dan ini sangat banyak, orang yang
memberikan nasehat, "uang itu bukan segalanya",
ternyata finansialnya dia error ... Dia ternyata sangat
bermasalah dengan keuangan ... Di balik nasehat, "uang
itu bukan segalanya", ternyata dia lagi curhat bahwa
dia gak punya duit ...
Ada orang yang memberikan nasehat, "hidup itu jangan
terlalu ngoyooo" ... Nah, nasehat itu bener gak? ...
Lihat dulu bagaimana yang bicara ... Bagaimana
kehidupannya ... Kalau yang bicara ternyata pemalas,
maka kalimat itu hanya pembenaran atas kelakuannya ...
Kalau yang bicara adalah seorang yang sangat berhasil
... Bisa jadi, latar filosofi di balik nasehat itu adalah,
anjuran agar kita berserah, tawakkal, ikhlas dan tidak
terjebak getaran napsu ...
Nah ... Dengan memahami latar di balik nasehat ... Kita
bisa melihat, apakah sebuah nasehat adalah benar-benar
nasehat ... Atau nasehat itu, hanyalah sebuah curhat
terselubung, dari yang memberikan nasehat? ...
Logikanya sama dengan contoh begini ... Menjawab
pertanyaan itu baik ... Tapi, saat kita mengerti,
"mengapa sih orang ini menanyakan hal ini?" ...
Pengertian ini akan membuat jawaban kita atas
pertanyaannya, jauh lebih dalam ...
Tidak semua NA-SEHAT benar-benar SEHAT ...
Beberapa NA-SEHAT, justru NDAK-SEHAT ... Itulah
sebabnya, kita perlu mengenali latar, di balik munculnya
sebuah nasehat ... Agar kita tidak salah dalam
mengaplikasikannya, karena filosofi di balik nasehat itu
belum tentu matching ... Kata orang jawa, "BENER,
belum tentu PENER" ...
Dan yang mau memberikan nasehat (termasuk saya) ...
Sebaiknya ngaca dulu ... Iya, ngaca dulu ... Dan
bertanya ke diri sendiri, "saya ini sebenarnya mau ngasih
nasehat, atau mau curhat tapi dikemas agar tak
terlihat?" ... Wakakakkakkk ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Simulacra & Perversion

  Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...