Setiap kali saya memposting status saya selalu
mengingatkan diri saya bahwa semakin banyak status di
share maka akan ada lebih banyak ketidaksetujuan yang
hadir di ruang comment.
Seperti gunung dan lembah, keduanya adalah konsekwensi
yang tak dapat dipisahkan dan tidak ada jalan lain kita
perlu belajar untuk menerima kedua sisi berlawanan
tersebut.
Secara subjektif saya melihat sahabat-sahabat di
facebook yang lama berteman dan sering membaca
status-status saya sebelumnya cenderung untuk setuju
dan mengerti, mungkin para sahabat ini sudah mengenal
diri saya langsung atau cara saya berpikir dan
memandang.
Sementara hal yang sebaliknya, acakali kritikan dan
celaan terlontar dari teman yang mempunyai teman dan
mempunyai teman lainnya. artinya mereka ini tidak hanya
jauh secara pertemanan tapi juga jarang membaca
status saya bahkan mendengar nama saya.
Tatkala saya tersinggung atau meradang, saya mengambil
waktu untuk memadamkan kebakaran saya, bukan
melarikan diri dengan kesibukan atau bersensang-senang
atau mencari pembenaran atau berdiskusi dengan
sahabat luar melainkan melakukan dialog dengan hati
yang sedang membara tersebut.
waktunya bisa satu jam, bisa satu hari atau satu
minggu, setelanya saya kembali melihat kritikan tersebut
dan mengecek perasaan saya, bila sudah netral nan
damai, saya mulai menjelajah keluar, mengecek status-
status orang yang mengkritik tulisan atau pandangan
saya.
lagi-lagi bukan untuk mencari kesalahan melainkan untuk
meluaskan pemahaman saya terhadap pandangan orang
lain. saya sadar bahwa setiap kali saya marah itu bukan
karena orang lain, bukan karena celaan atau makian
melainkan karena sempitnya sudut pandang saya.
Untuk itu saya sangat-sangat berterimakasih bukan
hanya pada semua sahabat yang me like atau memuji
melainkan juga pada sahabat lain yang tidak setuju,
kerenanyalah saya mendapat Guru, sarana dan
kesempatan untuk meluaskan pemahaman diri.
"Saya belajar diam dari yang cerewet,
saya belajar toleran dari yang tidak toleran,
saya belajar baik dari yang jahat,
namun anehnya saya tidak pernah berterimakasih pada
Guru-Guru ku ini." - Khalil Gibran
Ini adalah Blog Pribadi Segala resiko menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing. Semoga Semua Mahluk Berbahagia Rahayu!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Simulacra & Perversion
Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...
-
Muhammad Nurul Banan, KARAKTER ORANG LAIN SEBAGAI SUMBER KEREZEKIAN Beberapa bulan lalu saya menaikan daya listrik rumah saya, menjadi 38...
-
Danz Suchamda, MEDITASI BUKAN BERARTI SEKEDAR TEKNIK Meditasi adalah suatu keadaan menjaga kesadaran dan perhatian secara terus m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar