Abah FK,
Berlatihlah mengolah rasamu, mengosongkan dirimu,
menghidupkan kewaspadaanmu. Dalam suatu perkataan,
yang engkau pandang bukan lagi siapa yang mengatakan,
apakah ulama ataukah tukang becak, tak ada pilah pilih.
Apa yang dikatakannya, apakah tampaknya baik
ataukah tampaknya buruk juga tak ada pilah-pilih.
Hidupkanlah rasamu yang terdalam, tangkaplah rasa
yang terpancar, apakah polos penuh keluguan kata-kata
itu ataukah kepalsuan. Inilah seni jiwa yg terdalam
namanya.
Maka ketauhilah di dalam kedalaman samudra ruhani itu
hanya ada dua alternatif, polos ataukah palsu, black or
white, hitam atau putih, terbuka ataukah tertutup, iman
ataukah kafir. Yang palsu2 segera singkirkan atau
hindari saja, tidak perduli siapa saja. Kudu ati-ati lan
waspodo, ngertiyo sak kedeping netro (harus hati-hati
dan waspada, jadilah tahu dalam sekejab mata).
Kalau kalian masuk di dunia dalam, lalu tidak waspada
dan hati2, tidak tegas, pasti hancur. karena iblis spt
musang berbulu domba. orang2 dalem yg tidak waspada
hasil akhirnya adalah dijajah jadi budak ==> khowas
tapi kerjaannya numpuk2 harta dan bakhil.... (camkan
ini)
Ini adalah Blog Pribadi Segala resiko menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing. Semoga Semua Mahluk Berbahagia Rahayu!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Simulacra & Perversion
Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...
-
Muhammad Nurul Banan, KARAKTER ORANG LAIN SEBAGAI SUMBER KEREZEKIAN Beberapa bulan lalu saya menaikan daya listrik rumah saya, menjadi 38...
-
Danz Suchamda, MEDITASI BUKAN BERARTI SEKEDAR TEKNIK Meditasi adalah suatu keadaan menjaga kesadaran dan perhatian secara terus m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar