Matahari tak pernah meminta bulan pergi saat bulan melintas di depannya. Matahari tak pernah mengusir bulan saat bulan menghalangi sinarnya. Matahari tak pernah menangis saat ia tak bisa menghangatkan bumi karena bulan berpijak di depannya. Karena matahari sadar... Ia bukanlah siapa-siapa Karena matahari sadar... Bukan ia yang memiliki alam raya. Maka matahari dengan senang hati lebih memilih untuk menyapa bulan yang berpapasan dihadapannya daripada membenci. Bertasbih memuji-Nya karena bersyukur masih bisa bersilaturahmi. Mengikhlaskan semuanya karena ia yakin, inilah takdir Ilahi. Begitulah gerhana yang telah terjadi hari ini Bulan dan matahari saling menghargai, tak saling berebut untuk bisa menyinari bumi. Sama halnya saat kau jatuh hati, Ketika kau berusaha menjadi pribadi yang hangat untuk seseorang, ada kalanya orang-orang diluar sana menutupi sinarmu, meredupkan harapanmu.. Saat kau berusaha bersinar untuk seseorang, ada kalanya orang-orang diluar sana menghalangi cahayamu, menjatuhkan semangatmu.. Maka, tetaplah tersenyum dan bersyukur layaknya matahari. Tetaplah mengenal ikhlas saat kau tak bisa menjadi cahaya untuk kehidupan seseorang. Karena itu semua sudah di gariskan oleh tangan Tuhan, Tugas kita ialah menerima semua dengan penuh keihlasan. InsyaAllah dibalik setiap cerita ada pesan cinta yang ingin Allah sampaikan
Ini adalah Blog Pribadi Segala resiko menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing. Semoga Semua Mahluk Berbahagia Rahayu!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Simulacra & Perversion
Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...
-
Muhammad Nurul Banan, KARAKTER ORANG LAIN SEBAGAI SUMBER KEREZEKIAN Beberapa bulan lalu saya menaikan daya listrik rumah saya, menjadi 38...
-
Danz Suchamda, MEDITASI BUKAN BERARTI SEKEDAR TEKNIK Meditasi adalah suatu keadaan menjaga kesadaran dan perhatian secara terus m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar