Minggu, 06 Maret 2016

.::PARADOKS KEHIDUPAN::.

Gobind Vashdev,
Sadarilah paradoks kehidupan ini.
Seperti untuk membangun kita perlu menggali terlebih
dahulu, begitupula untuk menumbuhkan kita perlu
menanam.
Pada tingkatan fisik untuk melepaskan rasa sakit kita
perlu menyadari dan merasakan rasa sakit itu, juga
pada tingkatan bathin, untuk merelakan kesedihan dan
kemarahan pergi kita perlu memeluknya hingga cair.
Seperti kupu-kupu yang hanya bisa terbang setelah
berpuasa dalam kepompongnya begitu juga manusia yang
kesadarannya sudah melangit, pastilah ia telah
mengendapkan dirinya cukup dalam.
Semakin rendah hatimu semakin terang sinarmu, semakin
tinggi hatimu semakin redup jiwamu.
Mereka yang paling kaya adalah mereka yang paling
sedikit keinginannya, sementara yang miskin adalah yang
paling banyak mempunyai keinginan.
Dengan melepas kita kita menerima arus semesta,
dengan menggenggam kita menghambatnya.
Untuk melihat kita perlu menutup mata, untuk mendengar
kita perlu menutup telinga dan untuk benar-benar hidup
tidak ada lain, kita harus mati.
"Matilah sebelum kematianmu tiba" - Nabi Muhammad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Simulacra & Perversion

  Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...