Minggu, 24 April 2016

.:: YANG KITA PERLUKAN HANYA MENGERTI DAN MEMAHAMI ::.

Gobind Vashdev,
Salah satu hal yang paling besar menguras energi kita,
membuat kita lelah, membikin diri capek adalah keinginan
kita untuk mengubah orang atau keadaan.
kita menggunakan kekuatan kita untuk mengubah
pasangan, mengatur anak, mengontrol bawahan dan
sebagainya. kita ingin semua berjalan sesuai dengan
kehendak kita.
Mungkin sekali niat baik mendasari perbuatan tersebut,
namun peradaban telah membuktikan bahwa pemaksaan
adalah perbuatan yang bukan hanya sia-sia tapi juga
menimbulkan efek yang berkebalikan dari apa yang
diharapkan.
Manusia telah diberi perangkat yang ultra canggih di
dalam dirinya, sayang sekali kemampuan memahami dan
mengerti tergeletak begitu saja digudang alam pikir kita.
Jarang ditemukan manusia yang mau menahan diri sedikit
untuk mengerti apa yang membuat Ia melakukan
kekerasan seksual pada anak? ada apa di benak
koruptor sehingga ia merasa selalu kekurangan? atau
program apa yang tertanam di sahabat-sahabat
radikalis sehingga membenci Kelompok atau agama lain?
Kita lebih senang menggunakan otak reptil kita dengan
memberi batasan tegas antara kawan dan lawan, saya
benar kamu salah, ini yang seharusnya itu yang tidak
boleh.
Memang terlihat aneh dan tidak masuk akal ketika kita
diminta untuk tidak menyalahkan sebuah perbuatan yang
"jelas-jelas adalah salah"
"Salah" terjadi karena ketidakmampuan kita untuk
mengerti dan memahami.
Disaat kita mampu mengerti dan memahami maka yang
tak masuk akal akan menembus menjadi masuk akal.
Memahami bukan membuatnya menjadi benar apalagi
melakukan pembenaran, memahami adalah memahami,
tidak menyalahkan dan tidak membenarkan, memahami
adalah melewati benar dan salah.
Seperti seorang anak yang lebih memilih permen daripada
permata yang disodorkan.
apakah kita akan mengatakan bahwa anak itu salah?
tentu tidak bukan, mengapa kita tidak menyalahkan dia?
karena kita mengerti dan memahaminya.
Melihat berita, mendengar cerita akhir-akhir ini,
mungkin kita harus merubah peta demografi dan geologi
dunia dengan menempatkan daerah yang paling miskin di
dunia ini bukan lagi di afrika dan paling kering di gurun
di timur tengah namun ada di dalam hati kita.
Miskinnya pemahaman dan keringnya pengertian dalam
hati ini sudah dalam tahap yang sangat akut. pada
kondisi seperti ini bangaimana kita bisa berharap bunga
cinta akan tumbuh subur di lahan hati ini?
Mengerti dan memahami adalah ibarat air dan pupuk,
memang kita tidak bisa berharap bahwa benih Cinta
pasti akan tumbuh namun inilah cara terbaik yang bisa
kita lakukan.
Berusaha mengerti dan memahami orang lain bagaikan
celah untuk masuk dan memahami diri sendiri, dan
tatkala kita mampu memahami diri sendiri (mikrokosmos)
kita akan dituntun pada pengertian dan pemahaman
tentang semesta (Makrokosmos).
Dan dengan mengerti dan memahami Alam beserta segala
tariannya, keikhlasan akan menggenangi hati ini.
Pada tingkat pencapaian ini tidak ada yang ditolak,
tidak ada yang didebat , tidak pula ada yang
disalahkan, segalahnya bertumbuh, semuanya mengalir
dalam keselarasan yang sempurna.
_/|\_ _/|\_ _/|\_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Simulacra & Perversion

  Primordial Nature Home JUN 3 Simulacra and Perversion SIMULACRA & PERVERSION Kesehatan mental itu hanya bisa didapat bila berada dalam...